Spotify Audiobook
Hiburan

Spotify akan Hadirkan 150.000 Lebih Audiobook untuk Pengguna Layanan Premium

  • Spotify menyebutkan katalognya saat ini mencakup lebih dari 70% buku terlaris.

Hiburan

Bintang Surya Laksana

STOCKHOLM - Spotify akan hadirkan layanan audiobook sebanyak 150.000 lebih untuk pengguna Spotify Premium. Spotify menawarkan layanan tersebut untuk pengguna individu dan pengelola paket family dan duo. Dalam permulaan program ini, Spotify memberikan pengguna layanan premium 15 jam mendengarkan audiobook per bulannya.

Melansir dari keterangan resmi, Spotify baru menguji layanan audiobook baru miliknya untuk pangsa pasar pengguna di negara tertentu di antaranya Inggris dan Australia yang mulai bisa dinikmati pada 4 Oktober 2023, dan pasar Amerika Serikat akan menyusul pada akhir tahun ini.

Untuk pasar Amerika Serikat, raksasa streaming musik ini akan menantang dominasi layanan serupa dari Amazon, Audible. Perusahaan asal Swedia ini memang dikabarkan ingin meningkatkan pendapatannya dengan melalui format streaming lainnya seperti podcast dan buku audio. 

Spotify menyebutkan katalognya saat ini mencakup lebih dari 70% buku terlaris dengan judul-judul dari penerbit besar termasuk Hachette, HarperCollins Publishers, Macmillan, Penguin Random House, Simon & Schuster, dan RB Media, serta penulis dan penerbit independen secara global, termasuk Bolinda, Dreamscape , dan Pushkin.

Untuk mendengarkan audiobook, cukup ketik judulnya di pencarian dan tekan putar pada bab pertama atau dengarkan pratinjaunya untuk memastikan buku itu benar-benar yang dicari. Pengguna juga dapat menjelajahi rekomendasi buku audio dengan mudah dari Beranda atau kunjungi pusat buku audio untuk menemukan pilihan judul teratas yang dikurasi secara editorial. 

Spotify juga menghadirkan bookmark otomatis untuk menandai bagian terakhir yang didengarkan. Selain itu, fitur Sleep Timer juga ditambah opsi “end of the chapter” yang nantinya akan otomatis terhenti sendiri setelah mencapai akhir bab.

Dilansir Reuters, Spotify tahun lalu telah menyusun rencana untuk mendapatkan satu miliar pengguna pada tahun 2030 dan menargetkan pendapatan tahunan sebesar US$100 miliar atau sekitar Rp1,56 kuadriliun (kurs Rp15.641). Perusahaan ini sebelumnya juga menjanjikan keuntungan dengan margin tinggi dari ekspansinya ke podcast dan buku audio.