Aleix Espargaro.
Gaya Hidup

Sprint Race di MotoGP 2023 Mulai Dikeluhkan Pembalap

  • Pembalap Aprilia Racing, Aleix Espargaro, terang-terangan tidak sepakat dengan kehadiran sprint race di MotoGP.

Gaya Hidup

Chrisna Chanis Cara

JAKARTA—Pembalap Aprilia Racing, Aleix Espargaro, terang-terangan tidak sepakat dengan kehadiran sprint race di MotoGP. Ajang yang mulai berlaku pada musim ini itu dinilai hanya akan membuat rider semakin agresif. Ini karena pembalap bakal berlomba mencari poin tambahan selain balapan utama.

Sebagai informasi, sprint race digelar hari Sabtu atau sehari sebelum race day. Pemenang sprint race akan meraih 12 poin disusul sembilan poin untuk posisi kedua dan tujuh poin untuk posisi ketiga. Peringkat keempat hingga kesembilan akan berturut-turut meraih poin enam hingga satu angka. “Jika penonton menikmatinya di rumah, maka itu bagus. Namun sebagai pembalap, saya tidak begitu menyukainya,” ujar Espargaro dikutip dari Speedweek, Jumat 31 Maret 2023. 

Rider 33 tahun ini menilai sprint race hanya akan membuat balapan semakin berbahaya. Hal itu lantaran pembalap menjadi semakin agresif untuk berburu poin. Pada seri perdana sprint race di Sirkuit Portimao, Portugal, Enea Bastianini harus batal mengikuti balapan utama usai kecelakaan saat sprint race. Selain Bastianini, Marc Marquez, Miguel Oliveira dan Pol Espargaro juga mengalami kecelakaan dalam rangkaian GP Portugal. “Kami memiliki banyak pembalap di rumah sakit, kami tidak bisa terus seperti ini,” ujar Espargaro yang memetik empat poin dari sprint race Portugal usai finis posisi keenam.

Dia menambahkan jumlah lap sprint race yang hanya separuh dari balapan utama semakin menambah agresivitas pembalap di trek. Pembalap, imbuhnya, ingin memastikan unggul lebih cepat untuk mengamankan podium juara. “Saya bahkan tak bisa melihat data dan papan pit saya. Jika Anda melakukan kesalahan kecil, Anda akan segera disalip,” ujar Espargaro.