Presiden Sri Lanka, Ranil Wickremesinghe (aa.com.tr)
Dunia

Sri Lanka Hadapi Tantangan Pelik dalam Susun Anggaran 2024

  • Pemerintah Sri Lanka berada dalam posisi sulit saat menyusun rencana anggaran tahun 2024, yang akan diumumkan pada Senin 13 November 2023 waktu setempat. Mereka perlu menjaga program penyelamatan yang dipimpin IMF tetap berjalan dengan meningkatkan pendapatan melalui kenaikan pajak.
Dunia
Distika Safara Setianda

Distika Safara Setianda

Author

JAKARTA - Pemerintah Sri Lanka berada dalam posisi sulit saat menyusun rencana anggaran tahun 2024, yang akan diumumkan pada Senin 13 November 2023 waktu setempat. Mereka perlu menjaga program penyelamatan yang dipimpin IMF tetap berjalan dengan meningkatkan pendapatan melalui kenaikan pajak.

Ini juga sekaligus menjadi upaya mengembalikan pertumbuhan ekonomi yang terkena dampak krisis. Presiden Ranil Wickremesinghe, yang juga menjabat sebagai menteri keuangan negara kepulauan tersebut, akan menyampaikan anggaran tahunan kepada parlemen pada tengah hari.

Wickremesinghe memiliki tugas yang sulit untuk meningkatkan pendapatan pajak dan merasionalkan pengeluaran dalam anggaran. Upaya itu sambil mendukung pemulihan ekonomi yang dianggap oleh para analis politik sebagai sesuatu yang penting untuk meningkatkan daya tarik dalam pemilihan presiden tahun 2024.

Pihak berwenang memiliki tugas yang berat karena mereka harus memenuhi target ketat yang ditetapkan Dana Moneter Internasional (IMF) di bawah dana talangan US$2,9 miliar untuk negara kepulauan ini. Sebagian sudah dialokasikan dan membantu mendorong pemulihan ekonomi yang lamban dengan proyeksi kontraksi sebesar 2% tahun ini.

IMF telah memperingatkan kekurangan pendapatan dan mendukung defisit anggaran 12% untuk tahun 2024 di bawah program empat tahunnya. Kabinet Sri Lanka menyetujui peningkatan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 3% mulai 1 Januari dan memperluas pengumpulan PPN untuk meningkatkan pendapatan.

Diperkirakan Wickremesinghe juga akan menjelaskan bagaimana pemerintah dapat menerapkan langkah-langkah tambahan untuk meningkatkan pendapatan, termasuk pajak baru seperti pajak kekayaan dan warisan yang diusulkan sebagai bagian dari program IMF.

“Anggaran ini belum dirumuskan dengan mempertimbangkan agenda politik jangka pendek,” kata Menteri Keuangan Negara Ranjith Siyambalapitiya dalam pernyataan singkat yang dirilis pada Minggu, 12 November 2023.

“Fokus utamanya adalah memastikan bahwa Sri Lanka tidak akan jatuh kembali ke dalam krisis dan akan mempertahankan jalur pemulihannya,” sambungnya, dilansir dari Reuters, Senin, 13 November 2023.

Pemegang obligasi dan kreditor bilateral juga akan mengawasi anggaran untuk sinyal seberapa dekat Sri Lanka akan mematuhi target IMF, yang meliputi mencapai surplus primer sebesar 2,3% pada tahun 2025 dan mengurangi utang terhadap PDB menjadi 95% pada tahun 2032.

Pengeluaran anggaran Sri Lanka akan melebihi rekor 6,5 triliun rupee (US$19,8 miliar) pada tahun 2024, meningkat 12% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, menurut angka anggaran awal.

Pembayaran bunga sebesar 2,6 triliun rupee merupakan lebih dari sepertiga dari total pengeluaran, sementara belanja modal sebagian besar tidak akan berubah dari tahun 2023 sebesar 1,2 triliun rupee.

Ekonomi Sri Lanka mengalami kontraksi 7,8% tahun lalu, memaksanya untuk gagal membayar utang luar negerinya dalam krisis keuangan terburuknya sejak Kemerdekaan pada tahun 1948.

Bank sentral negara mengharapkan pertumbuhan sebesar 3,3% pada tahun 2024 setelah kontraksi ekonomi sebesar 2% tahun ini.