Ilustrasi ASN. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Nasional

Sri Mulyani Banggakan PNS di Kementerian Keuangan Kerja hingga Pukul 11 Malam

  • Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati sebut Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) kini bekerja sampai pukul 23.00 WIB. Sebab mengikuti pola baru yang ia terapkan di lingkungan kerja nya yaitu new ways of working (NWOW).

Nasional

Nadia Amila

JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyebut Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) kini bekerja sampai pukul 23.00 WIB. Sebab mengikuti pola baru yang ia terapkan di lingkungan kerja nya yaitu new ways of working (NWOW).

Sri Mulyani menyebutkan, pola baru tersebut dipengaruhi oleh sistem kerja yang dituntut menjadi lebih fleksibel sejak pandemi COVID-19.

“Jam kerja officially 07.30, tapi kerja berakhir jam 17.00 WIB. Namun, akhir pekerjaan bisa sampai jam 23.00 malam,” kata Sri Mulyani dikutip pada Selasa, 7 September 2022.

Menurutnya, sistem kerja yang ada di Indonesia harus segera diubah melalui skema NWOW. Di mana, peraturan ini nantinya akan merubah kantor menjadi tempat yang bisa dishare, dan seakan-akan tidak punya jam kerja, hal ini bisa mendorong perubahan radikal di Kemenkeu.

“Kantor-kantor diubah jadi tempat yang bisa dishare, sehingga aktivitas bisa bersama, working space juga di share. Dengan cara kerja baru, akan memberikan efisiensi yang radikal," katanya.

Ia menambahkan, budaya kerja yang telah telah diterapkan di Indonesia agar segera diubah. Ia memiliki rencana untuk mengubah skema rewards (penghargaan) dan punishment (hukuman) untuk para pegawainya.

Tambahan informasi, NWOW terbentuk dari adanya New Thinking of Working (NTOW). Beberapa NTOW yang telah diterapkan di Kemenkeu sejak tahun 2018-2019 yaitu penguatan budaya, office automation, dan kajian flexible working (open space, remote working, flexy time). 

Adanya pandemi COVID-19, memaksa inisiatif NTOW untuk berjalan lebih cepat. Selain itu, COVID-19 juga memaksa the new normal untuk berjalan lebih cepat, sehingga dirasa mendadak dengan minimum persiapan, minimnya intervention dari institusi, serta persiapan dan pelaksanaan WFH dilakukan secara responsif.