Sri Mulyani: Bukan Cuma RI, Rasio Utang Semua Negara Naik
JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kembali memastikan kenaikan rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia merupakan kondisi wajar yang dialami oleh semua negara di dunia. Rasio utang Indonesia terhadap PDB pada 2019 sebesar 30,5%. Sementara tahun ini 2020, akan naik menjadi 38,5%. Sebab, pemerintah diketahui memperlebar defisit dari -2,3% menjadi -6,3%. “Semua […]
Industri
JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kembali memastikan kenaikan rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia merupakan kondisi wajar yang dialami oleh semua negara di dunia.
Rasio utang Indonesia terhadap PDB pada 2019 sebesar 30,5%. Sementara tahun ini 2020, akan naik menjadi 38,5%. Sebab, pemerintah diketahui memperlebar defisit dari -2,3% menjadi -6,3%.
“Semua negara terjadi kenaikan, kita tidak sendiri. Mulai dari negara yang rasionya sudah besar sampai yang paling konservatif semua naik,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers secara virtual, Senin, 19 Oktober 2020.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Tahun depan, utang Indonesia diperbesar menjadi 41,8% terhadap PDB. Namun, defisit diturunkan menjadi -5,5%.
Penjelasan ini menyusul ramainya pembicaraan terkait publikasi Bank Dunia yang menempatkan Indonesia ke dalam 10 besar negara dengan rasio utang luar negeri tertinggi di antara negara berpendapatan menengah dan kecil.
Sejak itu, Sri Mulyani menjelaskan bahwa publikasi tersebut hanyalah membandingkan utang Indonesia dengan negara berkembang tanpa melibatkan negara maju. Sehingga, tidak bisa dilihat hanya dari satu sisi.
Utang Negara di Dunia
Sebagai gambaran global, Sri Mulyani memaparkan data tren kenaikan utang di semua negara, baik yang maju maupun berkembang. Sama seperti Indonesia, kenaikan rasio utang negara lain juga dikarebakan pemerintah setempat memperlebar defisit anggarannya.
Kompaknya tren kenaikan rasio utang ini tercermin dari beberapa negara yang terkenal konservatif terhadap utang negaranya, yakni Jerman. Diketahui, Jerman mengalami kenaikan utang dari 59,5% terhadap PDB pada 2019 menjadi 73,3% pada tahun ini.
Pasalnya, anggaran Jerman jeblok dari sebelumnya surplus 1,5% pada 2019 menjadi defisit hingga -8,2% pada 2020.
Berikut adalah daftar negara berserta rasio utang terhadap PDB (2019 ke 2020), dikutip dari laporan APBN:
1. Jepang: 238% menjadi 266,2%
2. Italia: 134,8% menjadi 161,8%
3. AS: 108,7% menjadi 131,2%
4. Prancis: 98,1% menjadi 118,7%
5. Kanada: 88,6% menjadi 114,6%
6. Inggris: 86,4 % menjadi 108 %
7. India: 72,3% menjadi 89,3%
8. Jerman: 59,5% menjdi 73,3%
9. Malaysia: 57,2 % menjadi 67,6 %
10. Cina: 52,6% menjadi 61,7%
11. Thailand: 41,1% menjadi 50,4%
12. Filipina: 37% menjadi 48,9%
13. Indonesia: 30,5% menjadi 38,5%