<p>Gedung Kementerian BUMN. / Facebook @KementerianBUMNRI</p>
Industri

Sri Mulyani Guyur 12 BUMN Rp52,57 Triliun

  • JAKARTA – Sebagai bagian dari program pemulihan ekonomi nasional (PEN) senilai Rp677,2 triliun, pemerintah mengalokasikan dana Rp52,57 triliun untuk membantu Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bantuan dana ini sebagai bentuk dukungan bagi BUMN yang dinilai memiliki pengaruh besar terhadap hajat hidup masyarakat. “Peranan BUMN memiliki exposure yang besar terhadap […]

Industri

Ananda Astri Dianka

JAKARTA – Sebagai bagian dari program pemulihan ekonomi nasional (PEN) senilai Rp677,2 triliun, pemerintah mengalokasikan dana Rp52,57 triliun untuk membantu Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bantuan dana ini sebagai bentuk dukungan bagi BUMN yang dinilai memiliki pengaruh besar terhadap hajat hidup masyarakat.

“Peranan BUMN memiliki exposure yang besar terhadap sistem keuangan dan dimiliki pemerintah dengan aset total yang dimiliki cukup besar,” kata Sri Mulyani di Jakarta, Rabu, 3 Juni 2020.

Di dalam program PEN, ada 12 BUMN yang mendapat dukungan dari pemerintah. Mekanisme penyaluran dananya melalui banyak skema, seperti dana talangan, penyertaan modal negara (PMN), dan pembayaran utang pemerintah yang belum dibayarkan.

Dalam rincian Sri Mulyani, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN yang akan mendapatkan tambahan untuk subsidi diskon listrik yang diperpanjang, penyertaan modal negara, dan pembayaran kompensasi dari piutang pemerintah yang akan dibayarkan, dengan total sebesar Rp45,4 triliun.

Lalu, ada PT Hutama Karya (Persero) yang dinaikkan penyertaan modal negara (PMN)-nya dari Rp3,5 triliun menjadi Rp11 triliun. PT Kereta Api Indonesia (Persero) juga mendapat kucuran dana berupa dana talangan sebesar Rp3,5 triliun.

Sementara, PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) yang menangani Jamkrindo dan Askrindo akan mendapat PMN sebesar Rp6 triliun dalam rangka program penjaminan kredit modal kerja darurat dan PMN nontunai sebesar Rp268 miliar.

Untuk PT Perkebunan Nusantara (Persero), Sri Mulyani tidak menyebutkan jumlah dana talangan pinjaman modal kerja yang akan diberikan.

Selanjutnya, PT Permodalan Nasional Madani (Persero) yang melakukan program Ultra Mikro Mekaar akan ditambah PMN-nya dari Rp1 triliun menjadi Rp2,5 triliun. Dana ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dalam memberikan dukungan kepada usaha ultra mikro di bawah Rp10 juta.

Sri Mulyani juga tidak merinci besaran bantuan pemerintah kepada PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk., dan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Untuk Perum Perumnas akan mendapatkan Rp650 miliar dan PT Pertamina (Persero), pemerintah akan membayarkan kompensasinya dengan nilai yang belum dijelaskan.

“Dua BUMN lainnya yakni ITDC mendapat Rp 500 miliar untuk tahun ini dan Bulog mendapat Rp10,5 triliun karena mendukung operasi dari bansos,” kata dia. Sebelumnya, TrenAsia.com pernah menulis rincian guyuran dana untuk BUMN dalam artikel berjudul “Sri Mulyani Guyur BUMN Terdampak Corona Rp150 Triliun.” (SKO)