Sri Mulyani: Infrastruktur Adalah Kunci
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyebut infrastruktur adalah kunci utama dalam mendorong pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
Industri
JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyebut infrastruktur adalah kunci utama dalam mendorong pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
“Teknologi dan infrastruktur bisa menjadi solusi untuk mengatasi dampak pandemi, perubahan iklim, bahkan dunia digital itu sendiri,” ujarnya dalam Webinar Infrastructure, Technology, and Finance for Sustainable and Inclusive Development in Asia, Kamis, 18 Februari 2021.
Menurutnya, situasi pandemi saat ini merupakan game changer yang mengubah seluruh ekonomi dunia. Dampak yang terbesar menyasar pada orang miskin dan rentan sehingga menyebabkan kesenjangan ekonomi semakin lebar.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
Wanita yang akrab disapa Ani ini bilang, di Indonesia masih ada 20.000 dari 75.000 desa yang belum terkoneksi internet, termasuk layanan kesehatan primer seperti puskesmas. Oleh karena itu, terkait pembangunan infrastruktur, khususnya teknologi informasi dan komunikasi (TIK), harus dipastikan supaya konektivitas dapat terjalin.
“Ini bukan lagi pilihan, melainkan syarat mutlak bagi Indonesia untuk berkembang secara inklusif dan berkeadilan,” tuturnya. Adapun infrastruktur yang diklaim paling penting mencakup kelistrikan, telekomunikasi, pelabuhan, bandara, dan sanitasi.
Infrastruktur Kelistrikan
Sebagai informasi, salah satu perusahaan pelat merah, yakni PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN belum lama ini berupaya mewujudkan pemerataan tersebut. Perusahaan ini menambah aliran listrik pada lima section pembangunan jalur Kereta Api Trans Sulawesi Makassar-Parepare. Pemasangan listrik di sana memiliki total daya sebesar 293,2 kilo Volt Ampere (kVA).
General Manager PLN Unit Induk Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UIW Sulselrabar) Awaluddin Hafid mengatakan, upaya ini bertujuan untuk memperkuat pasokan listrik untuk mendukung percepatan infrastruktur.
“Alhamdulillah PLN berhasil melayani kebutuhan listrik di lima stasiun di Kabupaten Barru. Kami berharap, hal ini dapat mendukung percepatan pembangunan infrastruktur kereta api yang akan beroperasi tahun ini,” mengutip keterangan tertulis, Kamis, 18 Februari 2021.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- Tandingi Telkomsel dan Indosat, Smartfren Segera Luncurkan Jaringan 5G
- Bangga! 4,8 Ton Produk Tempe Olahan UKM Indonesia Dinikmati Masyarakat Jepang
Adapun kelima stasiun tersebut, yakni Stasiun KA Barru Kota, Stasiun KA Takkalasi, Stasiun KA Mangkoso, Stasiun KA Palanro, dan Stasiun KA Tanete Rilau.
Diketahui, listrik ini dipasang dengan panjang jaringan 1,57 kilo meter sirkuit (kms) Jaringan Tegangan Menengah (JTM). Selain itu, juga terbentang 4,1 kms Jaringan Tegangan Rendah (JTR). (SKO)