Sri Mulyani KSSK: Sistem Keuangan Stabil, Ekonomi Q3 Mulai Pulih
Sri Mulyani menyatakan perekonomian domestik pada kuartal III-2020 telah menunjukkan adanya pemulihan sesudah mengalami tekanan sangat berat pada triwulan II akibat dilaksanakannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Nasional
JAKARTA – Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menegaskan stabilitas sistem keuangan nasional pada triwulan III-2020 tetap terjaga sehingga dapat menopang proses pemulihan ekonomi yang berangsur membaik.
Hal itu disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang merupakan Ketua KSSK dalam jumpa pers secara virtual di Jakarta, Selasa, 27 Oktober 2020.
“Indikator stabilitas sistem keuangan tetap berada pada kondisi normal di tengah masih tingginya ketidakpastian sebagai dampak dari pandemi COVID-19,” kata Sri Mulyani.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Sri Mulyani menyatakan perekonomian domestik pada kuartal III-2020 telah menunjukkan adanya pemulihan sesudah mengalami tekanan sangat berat pada triwulan II akibat dilaksanakannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Pelaksanaan kebijakan PSBB seiring dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang mengumumkan COVID-19 sebagai pandemi sejak Maret lalu membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia merosot hingga 5,32% pada triwulan II.
Meski demikian, menurutnya kontraksi ekonomi juga terjadi hampir di seluruh negara karena sama-sama memberlakukan pembatasan aktivitas terhadap masyarakatnya sebagai bentuk pengendalian penyebaran COVID-19.
“Jadi triwulan II kondisi ekonomi Indonesia sama dengan banyak negara di dunia yang mengalami tekanan berat. Kita lihat untuk triwulan III sudah menunjukkan pemulihan secara berangsur,” ujarnya.
Ekonomi Dunia Terkoreksi
Ia menjelaskan pemulihan tersebut sejalan dengan revisi proyeksi ekonomi dunia untuk tahun ini. International Monetary Fund (IMF) yang awalnya memproyeksi pertumbuhan ekonomi dunia minus 5,2% direvisi menjadi minus 4,4%.
Revisi proyeksi itu terutama ditopang oleh pemulihan aktivitas ekonomi di triwulan III-2020 di negara-negara maju. Kemudian, mobilitas global yang kembali meningkat sesudah mulai dilaksanakannya pelonggaran pembatasan sosial.
Sementara itu, ia menjelaskan perbaikan ekonomi dalam negeri didorong oleh percepatan realisasi dari stimulus fiskal. Khususnya dalam pos APBN dan perbaikan dari sisi ekspor.
Belanja pemerintah pada triwulan III meningkat sangat signifikan yakni sebesar 15,5% year-on-year (yoy). Terutama untuk bantuan sosial dan dukungan kepada usaha termasuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Sri Mulyani pun memastikan KSSK akan terus memperkuat sinerginya dalam mempercepat pemulihan ekonomi. Sekaligus menjaga stabilitas sistem keuangan untuk menghadapi ketidakpastian akibat COVID-19.
“Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) akan terus memperkuat sinerginya di dalam mempercepat pemulihan ekonomi. Sekaligus menjaga stabilitas sistem keuangan,” tegasnya. (SKO)