Sri Mulyani Ogah Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Siapa Penerusnya?
- Nama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati diyakini tidak akan bergabung dalam kabinet Prabowo Subianto jika Prabowo menjadi presiden setelah Pilpres 2024.
Nasional
JAKARTA - Nama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati diyakini tidak akan bergabung dalam kabinet Prabowo Subianto jikalau menang dalam Pemilihan Presiden 2024.
Kabar ini semakin kuat karena Sri Mulyani telah menyatakan dia tidak akan terlibat dalam pembahasan mengenai sinkronisasi pemerintahan selanjutnya. Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengatakan saat ini dia hanya ingin fokus untuk mengurus Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Nanti itu (singkronisasi pemerintahan) biar bapak presiden lah ya. Aku nggak lah,” kata Sri Mulyani pada awak media, dikutip Selasa 20 Februari 2024.
- Ramai-ramai Desak Transparansi Penghitungan Suara Pemilu 2024
- Bawa 200 Ton Bantuan untuk Palestina, KRI Dr. Radjiman Wedyodiningrat Tiba di Mesir
- IHSG Sesi I Turun 0,24 Persen, HUMI Hingga Bank Jago (ARTO) Top Losers
Meski begitu, Sri Mulyani mengatakan pembahasan mengenai APBN 2025 antara pemerintah saat ini dan yang akan datang tidak dapat dihindari.
“Tapi nanti tidak terhindarkan itu akan harus ada pembahasan antara pemerintah sekarang dengan yang akan datang,” ucap dia.
Sri Mulyani juga mengungkapkan pemanggilannya oleh Presiden Jokowi ke Istana Negara pada Senin kemarin untuk memberikan laporan tentang beberapa hal terkait tugasnya sebagai Menteri Keuangan. Selain itu, dia juga membahas persiapan terkait tunjangan hari raya, gaji ke-13, dan penyesuaian APBN 2024.
“Juga dapat arahan mengenai bagaimana untuk navigasi situasi saat ini, terutama dalam kondisi transisi supaya bisa tetap berjalan dengan baik,” katanya.
Sebelumnya, beredar kabar bahwa Sri Mulyani mungkin akan mundur dari Kabinet Jokowi menjelang Pemilu 2024. Awalnya, ekonom senior Indonesia, Faisal Basri, menyebutkan Sri Mulyani adalah salah satu menteri Jokowi yang paling mungkin untuk mengundurkan diri.
Beberapa spekulasi menyebutkan Sri Mulyani tidak sepakat dengan kebijakan Jokowi yang menambah anggaran bantuan sosial selama kampanye Pilpres 2024, yang dianggap banyak pihak menguntungkan Prabowo-Gibran.
Spekulasi ini membuat beberapa pihak percaya, Sri Mulyani tidak akan bergabung dalam kabinet Prabowo. Terlebih, Prabowo telah menyatakan dalam kampanyenya, setiap menterinya harus setuju dengan program makan siang dan minum susu gratis bagi anak sekolah.
Baru-baru ini, tersebar poster yang menampilkan sejumlah tokoh calon menteri dalam kabinet Prabowo-Gibran. Namun, tidak jelas siapa yang membuat poster tersebut.
Kabinet Indonesia Emas Prabowo-Gibran disebut akan mengadopsi struktur kabinet Orde Lama, yang mencakup posisi menteri muda yang kini dikenal sebagai wakil menteri. Menteri keuangan diisi oleh Wisnu Wardhana, Wakil Ketua Tim Kemenangan Nasional Prabowo-Gibran.
Berikut daftar nama-nama yang disebut akan menjabat sebagai menteri dan kepala badan atau lembaga dalam pemerintahan Prabowo-Gibran.
Dewan Pertimbangan Presiden: Joko Widodo dan Susilo Bambang Yudhoyono
1. Kepala staf kepresidenan: Nusron Wahid
2. Menko Perekonomian: Airlangga Hartarto
3. Menko Polhukam: Agus Harimurti Yudhoyono.
4. Menko Energi, Investasi dan LH: Erick Thohir
5. Menko Bidang Pangan dan Gizi: Rachmat Pambudy
6. Menhan: Sjafrie Sjamsoeddin
7. Wakil Menhan: M.Herrindra
8. Menteri Sekretaris Kabinet: Rui Duarte
9. Menteri Sekretaris Negara: Sugiono
10. Mendagri: Tito Karnavian
11. Menlu: Rosan Roeslani
12. Wakil Menlu: Teuku Riefki Harsya
13. Menteri Perindustrian: Budi Gunadi Sadikin
14. Menteri Pariwisata: Helmi Yahya
15. Menteri Hukum dan HAM: Yusrli Ihza Mahendra
16. Menteri Pendidikan: Ace Hasan Syadzily
17. Menteri Kesehatan: Terawan
18. Menag: Yaqut Cholil Qoumas
19. Wakil Menkes: Benny Octavianus
20. Menteri PPA: Rahayu Saraswati
21. Wakil Menteri PPA: Grace Natalie
22. Menteri Riset: Amarulla Octavian
23. Menteri Ketenagakerjaan: Emanuel Melkiades Laka Lena
24. Menteri Energi: Rauf Purnama
25. Wakil Menteri Energi: Oki Muraza
26. Menteri PUPR: Ridwan Kamil
27. Menhub: Bambang Haryo Soekartono
28. Menkeu: Wishnu Wardhana
29. Wakil Menkeu: Kartiko Wirjoatmodjo
30. Menteri Investasi: Bahlil Lahadelia
31. Menteri Komunikasi: Budi Arie Setiadi
32. Menteri Muda Komunikasi: Noudhy Valdryno
33. Menteri Perdagangan: Zulkifli Hasan
34. Menteri Pertanian: Andi Amran Sulaiman
35. Menteri Lingkungan Hidup: Budisatrio Djiwandono
36. Menteri Aparatur Negara: Bambang Eko S
37. Menteri Desa: Budiman Sudjatmiko
38. Menteri Tata Ruang dan Kehutanan: Hadi Tjahjanto
39. Wakil Menteri Tata Ruang: Raja Juli Antoni
40. Menteri BUMN: Sakti Wahyu Trenggono
41. Wakil Menteri BUMN: Dirgayuza Setiawan
42. Menteri Kelautan: TB Haeru Rahayu
43. Wakil Menteri Kelautan: Riza Damanik
44. Menpora: Dito Ariotedjo
45. Menteri Muda Olahraga dan Pemuda: Arief Rosyid Hasan
46. Menteri Koperasi: Maruarar Sirait
47. Wakil Menteri Koperasi: Sudaryono
48. Menteri Sekretaris Pengendalian Pembangunan: Robert P Lumban Gaol
49. Kepala BIN: Dudung Abdurachman
50. Kepala Badan Gizi Nasional: Dadan Hindayana
51. Kepala Bulog: Arief Prasetyo Adi
52. Kepala Badan Penerimaan Negara: Bambang Brodjonegoro