<p>Konferensi Pers : Stimulus II Dampak Covid 19 di Gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta (13/3/2020).</p>
Industri

Sri Mulyani Siapkan Alokasi Anggaran Rp1 Triliun untuk Kementerian Kesehatan

  • JAKARTA – Dalam menangani pencegahan dan perawatan wabah virus Corona, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati telah mengalokasikan anggaran sebanyak Rp1 triliun untuk Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Kebutuhan pendanaan tersebut disediakan untuk perlindungan diri, mobilisasi tenaga kerja kesehatan, penanganan pasien di rumah sakit, serta pengadaan sarana dan prasarana rumah sakit rujukan. “Pemerintah terus meningkatkan gugus tugas percepatan […]

Industri

Aprilia Ciptaning

JAKARTA – Dalam menangani pencegahan dan perawatan wabah virus Corona, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati telah mengalokasikan anggaran sebanyak Rp1 triliun untuk Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Kebutuhan pendanaan tersebut disediakan untuk perlindungan diri, mobilisasi tenaga kerja kesehatan, penanganan pasien di rumah sakit, serta pengadaan sarana dan prasarana rumah sakit rujukan.

“Pemerintah terus meningkatkan gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 dan terus melakukan monitoring terhadap mereka yang disuspect atau telah terkena dari orang-orang di sekitarnya,” ujarnya di Jakarta, Jumat, 13 Maret 2020.

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sendiri, lanjutnya, akan mendukung kebutuhan anggaran mulai dari pengawasan di pelabuhan, perawatan terhadap 34 pasien Covid-19 di rumah sakit yang ditunjuk, termasuk RSPI Sulianti Suroso dan RS Persahabatan.

Secara keseluruhan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menuturkan, paket stimulus tahap II telah dialokasikan oleh pemerintah sebesar Rp22,9 triliun.

Sementara itu, jika digabung dengan alokasi anggaran paket stimulus tahap I sebesar Rp10,3 triliun, maka keseluruhan anggaran pemerintah untuk menangani dampak virus Corona tersebut menjadi Rp33,2 triliun.

Sri Mulyani juga mengungkapkan, pihaknya bersama Kemenkes, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Perdagangan akan melakukan penambahan produksi bahan baku masker serta memperluas distribusi dari masker disinfektan agar dapat menjangkau masyarakat yang membutuhkan.

“Termasuk kemungkinan tambahan rumah sakit rujukan apabila dibutuhkan,” ungkapnya.