Sri Mulyani Targetkan Diskon PPnBM Mobil di Atas 1500cc Berlaku Mulai April
JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mencanangkan diskon Pajak Pertambahan Nilai atas Barang Mewah (PPnBM) untuk mobil 1500cc hingga 2500cc berlaku mulai April 2021 mendatang. Sri Mulyani kini masih melakukan finalisasi Peraturan Menteri Keuangan (PMK) yang menjadi dasar hukum kebijakan tersebut. Skema PPnBM mobil di atas 1500c direncakan berupa insentif ini pajak ditanggung pemerintah […]
Industri
JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mencanangkan diskon Pajak Pertambahan Nilai atas Barang Mewah (PPnBM) untuk mobil 1500cc hingga 2500cc berlaku mulai April 2021 mendatang. Sri Mulyani kini masih melakukan finalisasi Peraturan Menteri Keuangan (PMK) yang menjadi dasar hukum kebijakan tersebut.
Skema PPnBM mobil di atas 1500c direncakan berupa insentif ini pajak ditanggung pemerintah (DTP).
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
“Sedang proses finalisasi PMK-nya, nanti bisa berlaku mulai April, terutaama yang di atas 1500cc sampai 2500cc. Akan dimumkan begitu selesai,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTA, Selasa 23 Maret 2021.
Kebijakan ini bakal melengkapi diskon PPnBM mobil baru di bawah 1500c yang mulai berlaku sejak Maret 2021 lalu. Kebijakan diskon PPnBM ini mulai berlaku sejak 1 Maret 2021 hingga 1 Desember 2021.
Diskon PPnBM yang berlaku saat ini menerapkan skema Ditanggung Pemerintah (DTP) dengan nilai yang berbeda setiap tiga bulan. Pada tiga bulan pertama, besaran diskon PPnBM yang ditanggung pemerintah mencapai 100%. Pada tiga bulan berikutnya, diskon diturunkan secara berkala menjadi 50% dan 25% pada tiga bulan terakhir.
Sri Mulyani pun berharap geliat sektor otomotif dapat mengerek perekonomian Indonesia di tahun ini. Selain itu, insentif ini bisa memiliki efek menghidupkan kembali perdagangan international Indonesia.
Hal itu dilihat dari peningkatan aktivitas impor bahan baku yang tumbuh 11,53% secara year on year (yoy). Maka, total impor bahan baku hingga akhir Februari mencapai Rp19,83 miliar. Semnetara secara keseluruh impor mengalami pertumbuhan hingga 14,86%
“Impor non migas punya korelasi dengan pertumbuhan ekonomi. Artinya kalau dilihat di sektor riil, terjadi geliat ekonomi yang meningkat,” ucap Sri Mulyani.