Sri Mulyani Tarik Utang Baru Rp224 Triliun hingga Maret 2023
- Menteri Keuangan Sri Mulyani telah menarik utang baru senilai Rp224,8 triliun hingga Maret 2023. Angka tersebut sudah mencapai 32,3% dari target keseluruhan tahun ini Rp696,4 triliun.
Nasional
JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani telah menarik utang baru senilai Rp224,8 triliun hingga Maret 2023. Angka tersebut sudah mencapai 32,3% dari target keseluruhan tahun ini Rp696,4 triliun.
Adapun realisasi pembiayaan utang tersebut naik 56,3% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sri Mulyani merinci, realisasi pembiayaan utang terdiri dari penerbitan Surat Berharga senilai (SBN) neto sebesar Rp217,6 triliun dan pinjaman neto sebesar Rp7,2 triliun.
"Secara keseluruhan pembiayaan kita masih on track sesuai APBN. Tahun ini pembiayaan ditargetkan Rp696 triliun dan realisasi sampai Maret Rp224 triliun," katanya dalam konferensi pers APBN KITA April pada Senin, 17 April 2023.
- Kepala SKK Migas Waspadai Fluktuasi Harga Imbas Krisis Perbankan hingga Geopolitik
- Resmi Melantai di Bursa, Saham Menn Teknologi (MENN) Loyo hingga ARB
- IMF Sebut China Bakal jadi Pendorong Pertumbuhan Ekonomi Dunia
- Penerimaan Pajak Tembus Rp432 Triliun dalam 3 Bulan
- Resmi IPO, Merdeka Battery Materials Incar Dana Rp9,2 Triliun
Menkeu menyebut Ia telah memperhitungkan matang ketika melakukan penarikan utang, yakni dengan mempertimbangkan kondisi pasar pada saat suku bunga belum naik.
Kedepannya pemerintah akan terus berhati-hati ketika melakukan penerbitan surat utang baru. Sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang moncer hingga Maret 2023. Hal tersebut tercermin dari surplus APBN yang mencapai Rp128,5 triliun dari produk domestik bruto (PDB).
Menkeu merinci, untuk pendapatan negara hingga Maret 2023 mencapai Rp647,2 triliun atau tumbuh 26,3% dari APBN. Pendapatan itu berasal dari pajak, bea dan cukai, serta penerimaan negara bukan pajak (PNBP).