Menkeu Sri Mulyani ungkap 60 negara di dunia bakal alam krisi utang.
Nasional

Sri Mulyani Ungkap Subsidi Energi 2023 Bertambah Jadi Rp212 Triliun, Ini Perinciannya

  • Kementerian Keuangan dan Badan Anggaran DPR RI sepakat menambah anggaran subsidi energi pada 2023 sebesar Rp1,3 triliun
Nasional
Debrinata Rizky

Debrinata Rizky

Author

JAKARTA - Kementerian Keuangan dan Badan Anggaran DPR RI sepakat menambah anggaran subsidi energi pada 2023 sebesar Rp1,3 triliun. Adapun total subsidi energi tahun depan menjadi Rp212 triliun dari sebelumnya Rp210,7 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, tambahan anggaran itu belum termasuk kompensasi energi yang dialokasi untuk Pertalite. Nantinya akan ada pembahasan lebih lanjut terkait hal ini.

"Total subsidi energi 2023 jadi Rp212 triliun, naik dari Rp210,7 triliun atau naik Rp1,3 triliun," kata Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Banggar DPR RI Rabu, 14 September 2022.

Bendahara negara ini menjelaskan lebih rinci, bahwa penambahan anggaran subsidi energi 2023 dibagi menjadi dua untuk subsidi BBM dan LPG tabung gas 3kg dan kedia subsidi listrik.

Adapun subsidi BBM dibagi dua jenis, pertama jenis BBM Tertentu (minyak tanah dan Solar) dari sebelumnya Rp20,9 triliun menjadi Rp21,5 triliun. Penambahan lainnya untuk subsidi LPG 3 kg dari Rp117,4 triliun menjadi Rp117,8 triliun, Tak ketinggalan subsidi listrik dari Rp72,3 triliun menjadi Rp72,6 triliun.

Sri Mulyani menambahkan, alokasi ini telah memasukan cadangan 1 juta KL untuk solar dan LPG cadangannya sebanyak 0,5 juta MT. Jika dilihat dari segi volume tidak ada perubahan.

Minyak tanah 0,5 juta kiloliter (KL), Solar 17 juta KL dan LPG 3 kg sebesar 8 juta metrik ton (MT). Subsidi tetap minyak Solar juga masih Rp 1.000/liter.

Alasan penambahan subsidi energi pada 2023 adalah karena adanya perubahan asumsi terhadap nilai tukar dolar AS dari Rp14.750 menjadi Rp14.800. Namun untuk asumsi minyak mentah Indonesia (ICP) masih tetap di US$90 per barelnya.