Sri mulyani
Makroekonomi

Sri Mulyani Usul Tambahan PMN Rp4,5 T, Ini Fungsinya

  • Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengusulkan adanya tambahan suntikan penyertaan modal negara (PMN) kepada tiga badan usaha milik negara atau BUMN senilai Rp4,51 triliun.
Makroekonomi
Debrinata Rizky

Debrinata Rizky

Author

JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengusulkan adanya tambahan suntikan penyertaan modal negara (PMN) kepada tiga badan usaha milik negara atau BUMN senilai Rp4,51 triliun.

Menteri Keuangan ini merinci, ketiga BUMN yang rencananya mendapatkan PMN PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia BPUI (Persero), PT Aviasi Pariwisata Indonesia dan PT Asuransi Jiwa IFG.

"Ketiga, tambahan PMN sebesar Rp500 miliar untuk PT Bina Karya (Persero). PMN tersebut untuk belanja modal atau capital expenditure (capex) guna mendukung penugasan dalam membangun Ibu Kota Negara (IKN) pada sektor telekomunikasi dan infrastruktur dasar," katanya dalam rapat kerja bersama kondisi XI pada Selasa, 12 September 2023.

Dalam paparannya Sri Mulyani mengatakan, tambahkan PMN diberikan kepada PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) atau BPUI senilai Rp3 triliun. PMN diberikan untuk memperkuat permodalan PT Asuransi Jiwa IFG guna menerima pengalihan portofolio PT Asuransi Jiwasraya.

Lalu tambahan PMN Rp1,01 triliun untuk PT Aviasi Pariwisata Indonesia, tujuannya untuk meningkatkan kualitas infrastruktur kawasan ekonomi khusus (KEK) Mandalika dan pembangunan Kek Sanur.

Lebih lanjut Menkeu mengungkapkan jika nantinya, PT Bina Karya merupakan perusahaan BUMN yang akan dikonversi menjadi Badan Usaha Otoritas IKN. Menurutnya ini adalah bentuk PMN capek pertama di dalam BUMN yang akan dikelola oleh otoritas IKN.

Menteri Keuangan ini mengatakan nantinya anggaran dapat digunakan untuk kegiatan-kegiatan termasuk kerjasama dengan swasta terutama membangun IKN di bidang telekomunikasi dan infrastruktur dasar.

Dalam paparannya mengacu pada APBN 2023 pemerintah sudah menggelontorkan PMN tunai senilai Rp42,82 triliun. Ketiga BUMN ini yaitu PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) sebesar Rp1,530 triliun, PT Hutama Karya (Persero) Rp28,884 triliun, PT Len Industri (Persero) Rp1,754 triliun.