Ilustrasi penerbitan surat utang korporasi atau obligasi di pasar saham. Ilustrator: Deva Satria/TrenAsia
Industri

Sritex Buat Proposal Perdamaian PKPU Ke Bursa Singapura

  • PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) menyampaikan proposal rencana perdamaian untuk proses PKPU di Pengadilan Singapura pada Senin, 3 Januari 2022 lalu.Me

Industri

Adinda Purnama Rachmani

JAKARTA - PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) menyampaikan proposal rencana perdamaian untuk proses PKPU di Bursa Singapura pada Senin, 3 Januari 2022 lalu.

Melalui keterangan resmi manajemen Sritex melakukan pembaruan proposal yang mencerminkan sejumlah masukan dari kreditur. Pemegang surat utang nantinya akan menerima tambahan tranche secured notes, dengan waktu tambahan lima tahun.

Selain itu, pemegang surat berharga akan menerima dua tranche secured notes dengan rasio cakupan keamanan ditingkatkan 108%.

"Sponsor kami telah setuju untuk menyediakan dukungan yang diperlukan untuk restrukturisasi Grup Sritex,"kata manajemen Sritex, Selasa 5 Januari 2022.
BNI Kucurkan Kredit Total Rp875 Miliar Untuk Widodo Makmur Unggas (WMUU)

Dana Sritex melalui penjualan aset personal dari sponsor akan dipergunakan untuk meningkatkan modal kerja grup Sritex, yang dijelaskan pada proposal jika Sritex akan menukar obligasi di 2024 dan 2025 dengan tiga tranche secured notes.

Tiga obligasi baru dengan rincian seperti berikut, Tranche A Secured Notes senilai US$ 105 juta atau setara dengan Rp1,5 triliun (Asumsi kurs Rp14.310 per dollar AS), Tranche B Secured Notes senilai US$ 135 juta atau setara dengan Rp1,9 triliun, dan Tranche C Convertible Notes senilai US$ 135 juta atau setara dengan Rp1,9 triliun.

Surat utang akan memberikan tingkat bunga dalam bentuk tunai yang berbeda setiap tahunnya. Peningkatan bunga yang dimaksud seperti 1,375% di tahun petama. 1,875% di tahun kedua dan 2,375% ditahun ketiga.