SSIA Genjot Proyek Subang Smartpolitan, Raih Utang dari IFC Rp500 Miliar
Emiten properti, PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) meraih pinjaman tahap kedua sebesar US$35 juta atau setara Rp499,45 miliar (kurs yang ditentukan Rp14.270 per dolar AS) dari International Finance Corporation (IFC), anggota World Bank Group pada periode Juni 2021.
Korporasi
JAKARTA – Emiten kawasan industri, PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) meraih pinjaman tahap kedua sebesar US$35 juta atau setara Rp499,45 miliar (kurs yang ditentukan Rp14.270 per dolar AS) dari International Finance Corporation (IFC), anggota World Bank Group pada periode Juni 2021.
VP Head of Investor Relations Surya Semesta Internusa, Erlin Budiman mengungkapkan bahwa fasilitas pinjaman ini didedikasikan untuk mendukung pembangunan hijau berkelanjutan pada proyek Subang Smartpolitan.
Pinjaman ini dilindung nilai dengan skema Cross Currency Interest Rate Swap dengan nilai tukar tetap, yakni Rp14.270 per dolar AS. Sehingga, perseroan menerima Rp499,45 miliar dengan tingkat bunga tetap 8,96%.
“Hingga saat ini, SSIA memiliki sisa US$15 juta paket pinjaman dari total fasilitas kredit sebesar US$100 juta yang ditandatangani pada Mei 2018,” ujarnya melalui keteran pers, Senin, 5 Juli 2021.
- Modernland Realty Raup Marketing Sales Rp341 Miliar pada Kuartal I-2021
- Waskita Karya Raih Kontrak Pembangunan Jalan Perbatasan RI-Malaysia Rp225 Miliar
- Pengelola Hypermart (MPPA) Berpotensi Meraih Rp670,85 Miliar Lewat Private Placement
Pinjaman IFC tahap kedua ini memiliki suku bunga penerimaan nasional dengan LIBOR 6 Bulan + 2,75% dan jatuh tempo pada 15 Juni 2028 atau telah diperpanjang selama 2 tahun. Adapun penyelesaian bunga dilakukan setiap enam bulan, pada tanggal 15 Juni dan 15 Desember.
Erlin menyatakan, SSIA telah menarik US$50 juta atau sekitar Rp702,5 miliar dengan bunga tetap 10,06% pinjaman tahap pertama dari IFC pada pertengahan September 2019. Pinjaman tahap pertama ini akan jatuh tempo pada 15 Juni 2026.
“SSIA percaya bahwa investasi pertama oleh IFC di perusahaan ini akan menciptakan pasar yang membuka peluang lebih besar untuk masa depan proyek baru Subang City of Industry,” tambahnya.
Selain menyediakan modal jangka panjang, sambung Erlin, kerja sama SSIA dengan IFC akan membantu untuk mempercepat pengembangan Subang Smartpolitan. Proyek unggulan perseroan ini di klaim menghadirkan standar hijau berkelanjutan baru.
Diwartakan sebelumnya, perseroan mencatatkan prapenjualan alias marketing sales atas lahan seluas 7,5 hektare pada bulan Mei 2021 kepada perusahaan teknologi lokal dengan rata-rata harga jual US$123 per meter persegi, dengan total nilai Rp129,2 miliar.
Perseroan menetapkan target marketing sales pada 2021 seluas 20 hektare dari Suryacipta City of Industry Karawang. Sementara itu, SSIA juga optimistis dapat membukukan komitmen penjualan seluas 40 hektare tahun ini dari pengembangan baru, Subang Smartpolitan.
“Prospek pendapatan sepanjang 2021 diperkirakan akan meningkat sekitar 15%. Target tersebut dapat direvisi dengan mempertimbangkan dampak COVID-19 hingga akhir 2021,” pungkasnya. (SKO)