Standard Chartered Resmi Tinggalkan Yordania
- Standard Chartered dikabarkan tengah berencana menjual bisnisnya di Yordania ke Arab Jordan Investment Bank (AJIB)
Dunia
DUBAI - Perbankan asal Inggris, Standard Chartered, dikabarkan tengah berencana menjual bisnisnya di Yordania ke Arab Jordan Investment Bank (AJIB).
Kesepakatan tersebut merupakan buntut dari rencana lembaga pemberi pinjaman yang berfokus pada pasar negara berkembang itu untuk keluar dari tujuh negara di pasar Afrika dan Timur Tengah.
Lewat kesepakatan tersebut, bank yang menandatangani perjanjian dengan AJIB akan tunduk pada persetujuan bank sentral. Ini kemudian akan membuat bisnis perbankan korporat, komersial, dan institusional Standard Chartered termasuk pinjaman konsumen dan perbankan swasta bermigrasi ke AJIB.
Mengutip Reuters, Senin, 27 Maret 2023, para karyawan Standard Chartered yang ada di Yordania juga dikabarkan akan dipindah ke AJIB.
Dalam sebuah pernyataan, CEO Standard Chartered Afrika dan Timur Tengah Sunil Kaushal mengatakan perjanjian itu selaras dengan strategi perusahaan.
- Tren Istilah: Ketahui Apa Itu OVT yang Kerap Dibicarakan di Media Sosial dan Cara Mengatasinya
- Pencipta Chat GPT, Sam Altman Mengaku Takut Pada Ciptaannya, Ini Alasannya
- Regenerasi Pemimpin, Sritex Tunjuk Iwan Kurniawan Lukminto jadi Presiden Direktur
"Ini selaras dengan strategi global bank untuk memberikan efisiensi, mengurangi kompleksitas, serta mengarahkan sumber daya di wilayah Afrika Timur Tengah ke daerah dengan potensi terbesar untuk mendorong skala tumbuh dan mendukung klien dengan lebih baik," ujar Kaushal sebagaimana dikutip TrenAsia.com.
Di sisi lain, AJIB mengatakan, kesepakatan tersebut merupakan strategi pemberi pinjaman Yordania untuk menumbuhkan pangsa pasarnya di negara itu.
Ia menambahkan, pangsa pasar perbankan di negara tersebut terus tumbuh setelah mengakuisisi bisnis perbankan HSBC di Yordania pada 2014 dan bisnis perbankan National Bank of Kuwait di Yordania pada 2022.
Sebagai informasi, Standard Chartered pernah mengatakan berencana meninggalkan tujuh pasar, terdiri dari Angola, Kamerun, Gambia, Yordania, Lebanon, Sierra Leone, dan Zimbabwe pada April 2022.
Kala itu, Standard Chartered mengatakan bahwa perusahaan berusaha untuk keluar dari pasar untuk mempersempit fokusnya ke pasar yang tumbuh lebih cepat di wilayah tersebut seperti Arab Saudi dan Mesir.