logo
trump starmer.jpg
Dunia

Starmer Memikat Sembari Menekan Trump

  • Starmer mengakui Trump telah menciptakan momen peluang luar biasa untuk mencapai kesepakatan damai bersejarah.

Dunia

Amirudin Zuhri

WASHINGTON- Presiden Donald Trump dan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer terlibat dalam diskusi tingkat tinggi tentang masa depan perdamaian di Eropa selama pertemuan penting di Gedung Putih Kamis 27 Februari 2025 waktu Washington.

Starmer memanfaatkan kunjungannya untuk menekan Trump agar tidak meninggalkan Ukraina. Dengan campuran sanjungan dan pembicaraan jujur, Starmer yang berhaluan kiri-tengah menyampaikan alasan kepada Trump agar tetap berhati-hati saat ia berupaya mengakhiri konflik terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II. 

Perdana Menteri Inggris memulai kunjungannya dengan menyampaikan undangan dari Raja Charles III untuk datang ke Skotlandia dalam kunjungan kenegaraan yang bersejarah. 

Undangan dari Raja Charles III jelas memberikan kesan yang tepat. Trump tampak sangat tersanjung karena ia akan menjadi orang pertama yang menikmati kunjungan kenegaraan kedua ke Inggris.

"Dan itu adalah kehormatan yang luar biasa, karena hal itu belum pernah terjadi sebelumnya," kata presiden AS di awal konferensi pers bersama mereka. "Saya benar-benar menyebutnya suatu kehormatan, tetapi itu bukan untuk saya, itu untuk negara kita. Itu adalah rasa hormat untuk negara kita."

Starmer mengakui Trump telah menciptakan momen peluang luar biasa untuk mencapai kesepakatan damai bersejarah. Kesepakatan yang menurutnya akan dirayakan di Ukraina dan di seluruh dunia. Namun, semua harus melakukannya dengan benar.

"Tuan Presiden, saya menyambut komitmen mendalam dan pribadi Anda untuk membawa perdamaian dan menghentikan pembunuhan," kata Starmer dalam konferensi pers bersama setelah pertemuan antara kedua pemimpin di Ruang Oval.

"Namun, kita harus melakukannya dengan benar. Ada slogan terkenal di Inggris Raya setelah Perang Dunia Kedua yaitu 'kita harus memenangkan perdamaian,' dan itulah yang harus kita lakukan sekarang, karena perdamaian tidak boleh menguntungkan pihak agresor, atau memberikan dorongan bagi rezim berbahaya seperti Iran," imbuhnya.

Trump mengatakan bahwa pembicaraan untuk mengakhiri perang yang melelahkan itu sudah sangat maju. Tetapi juga memperingatkan bahwa hanya ada sedikit waktu untuk mencapai kesepakatan. Trump memperingatkan jika hal ini tidak terjadi dengan cepat, hal ini mungkin tidak akan terjadi sama sekali.

Kunjungan Starmer dilakukan setelah Presiden Prancis Emmanuel Macron berada di Washington awal minggu ini. Macron juga menyampaikan argumen serupa kepada Trump. Kunjungan perdana menteri Inggris juga terjadi sehari sebelum Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dijadwalkan mengunjungi Gedung Putih. 

Tekanan yang dilakukan oleh Starmer dan Macron minggu ini mencerminkan meningkatnya kekhawatiran yang dirasakan oleh sebagian besar Eropa. Terutama karena dorongan agresif Trump untuk mengakhiri perang menandakan kesediaannya untuk mengakui terlalu banyak kepada Presiden Rusia Vladimir Putin.

Beberapa komentar Trump selama kunjungan Starmer mungkin hanya akan menambah kecemasan Eropa. Pemimpin Amerika itu menyatakan keyakinannya bahwa Putin tidak akan mendesak untuk memulai kembali perang jika gencatan senjata dapat dicapai.

Dia berpikir Putin akan menepati janjinya. Dia sudah berbicara dengan Putin dan sudah mengenalnya sejak lama.

Setelah konferensi pers bersama Starmer ditanya Fox News Channel apakah ia khawatir Putin tidak akan menepati kesepakatan apa pun. Dia mengaku khawatir tentang hal itu. Karena secara historis memang begitulah adanya.

“Sejarah pengingkaran Putin terhadap perjanjian berarti bahwa Inggris dan negara-negara Eropa lainnya harus bergabung dengan Amerika Serikat untuk memastikan presiden Rusia menepati janjinya kali ini,” katanya.

Gelisah

Pemulihan hubungan Trump dengan Rusia tetap saja membuat sekutu-sekutu lama Amerika di Eropa gelisah. Mereka mendapati diri mereka terdesak saat Trump kembali ke Gedung Putih dengan tekad untuk mengubah kebijakan luar negeri Amerika secara drastis agar sesuai dengan pandangan dunianya yang mengutamakan Amerika.

Trump tetap tidak berkomitmen tentang jaminan keamanan Amerika yang akan datang. Dia bersikeras bahwa Rusia akan berpikir dua kali untuk menyerang lagi jika Amerika membangun jejak ekonomi di Ukraina untuk mengekstraksi mineral penting. Trump menegaskan Amerika adalah pendukung karena mereka akan berada di sana. Amerika akan bekerja di negara ini.

Jika gencatan senjata dapat dicapai, Starmer dan Macron telah sepakat untuk mengirim pasukan untuk misi penjaga perdamaian ke Ukraina. Namun pejabat Gedung Putih skeptis bahwa Inggris dan Prancis dapat mengumpulkan cukup pasukan dari seluruh Eropa. Setidaknya untuk saat ini.

Zelenskyy dan pejabat Eropa tidak memiliki ilusi tentang pasukan Amerika ikut serta dalam misi semacam itu. Namun Starmer dan yang lainnya mencoba untuk membuktikan bahwa rencana tersebut hanya dapat berhasil dengan dukungan AS bagi pasukan Eropa di darat. Terutama dukungan— melalui intelijen udara, pengawasan, serta perlindungan respons cepat jika terjadi pelanggaran gencatan senjata. Dalam hal ini Trump meyakini Inggris mampu melakukan pengamanan. Namun jika terjadi apa-apa Amerika akan tetap bersama Inggris.

Trump juga sempat ditanya apakah dia akan meminta maaf kepada Zelensky karena memanggilnya dictator. Meskipun ia tidak menarik kembali pernyataannya dalam konferensi pers tersebut Trump menekankan bahwa ia sangat menghormati Zelensky. Dan Ukraina karena telah berjuang dengan berani.

Dia hanya mengatakan akan mengadakan pertemuan yang sangat baik dengan Zelenskyy.  "Saya pikir kita akan mengadakan pertemuan yang sangat baik besok pagi. Kita akan bekerja sama dengan sangat baik."

Amerika telah memberinya banyak peralatan dan banyak uang, tetapi mereka telah berjuang dengan sangat berani. Mereka benar-benar telah berjuang. Trump juga mengatakan Amerika akan melihat apakah Ukraina dapat merebut kembali wilayah tertentu yang direbut Rusia selama perang. Khususnya di garis laut sebagai bagian dari negosiasi perdamaian yang lebih luas.

Trump mengatakan Zelensky akan menemuinya di Gedung pada Jumat 28 Februari 2025 siang waktu setempat.  Dalam pertemuan tersebut Trump dan Zelenskyy diperkirakan akan menandatangani perjanjian yang akan memberikan Amerika akses ke mineral penting Ukraina. 

Starmer juga akan menjadi tuan rumah pertemuan hari Minggu yang dihadiri para pemimpin internasional yang akan berfokus pada Ukraina. Zelenskyy diperkirakan akan hadir. Perdana menteri juga mengumumkan rencana minggu ini untuk meningkatkan anggaran pertahanan.  Pemerintahan Starmer akan meningkatkan anggaran militer menjadi 2,5% dari PDB pada tahun 2027. Ini beberapa tahun lebih awal dari yang diharapkan. Inggris juga bertujuan untuk mencapai 3% pada tahun 2035. Sebagai perbandingan Amerika saat ini menghabiskan sekitar 3,3% dari PDB-nya untuk pertahanan.

Trump menyebut bencana di Ukraina menunjukkan dengan tepat mengapa sangat penting bagi Inggris dan mitra NATO lainnya untuk melakukan investasi besar dalam kemampuan pertahanan mereka.