Start-up Asal China Bakal Rilis Roket Ulang Alik Tahun Ini
- Perusahaan start-up asal China, Galactic Energy, sedang bersiap untuk meluncurkan roket yang bisa digunakan kembali atau reusable pada tahun ini. Jika berhasil, roket bernama Pallas-1 ini akan menjadi roket pertama yang dikembangkan di China yang mencapai orbit. Namun, belum pasti apakah roket ini bisa digunakan kembali setelah penerbangan.
Tekno
JAKARTA - Perusahaan start-up asal China, Galactic Energy, sedang bersiap untuk meluncurkan roket yang bisa digunakan kembali atau reusable pada tahun ini. Jika berhasil, roket bernama Pallas-1 ini akan menjadi roket pertama yang dikembangkan di China yang mencapai orbit. Namun, belum pasti apakah roket ini bisa digunakan kembali setelah penerbangan.
Pengumuman ini menambah semangat dalam persaingan untuk mengembangkan roket reusable di China. Beberapa roket lain sedang dikembangkan di negara tersebut, tetapi diperkirakan tidak akan siap untuk diluncurkan ke ruang angkasa hingga tahun depan.
Dikutip TrenAsia.com dari laman South Morning China Post, roket ini dinamai Pallas-1 yang sesuai dengan mitologi Yunani untuk dewi Athena. Pallas-1 dijadwalkan akan lepas landas dari pusat peluncuran pesawat luar angkasa di pulau selatan Hainan pada bulan November, menurut laporan dari situs berita lokal Hinews.cn. Roket ini, berukuran 49 meter (160 kaki) dan menggunakan bahan bakar kerosin-oksigennya, dirancang untuk dapat digunakan hingga 50 kali.
- Potret Buram Demokrasi RI, Dirty Vote Gemparkan Publik dengan Sorotan Pemilu 2024
- Indonesia Mendominasi Pasar Pesan-antar Makanan Online di ASEAN
- Jelang Pemilu 2024, Saham MEDC Hingga ISAT Bisa Jadi Pilihan
Selama kunjungan ke pusat peluncuran tanggal 31 Januari lalu, CEO Galactic Energy, Liu Baiqi, memberikan informasi kepada staf mengenai progres pengerjaan roket dan membahas masalah seperti landasan peluncuran, antarmuka satelit, dan pelacakan pesawat luar angkasa untuk persiapan penerbangan.
Liu mengatakan, "Pallas-1 akan siap terbang pada bulan November ini. Orang-orang dapat menyaksikan peluncuran dari pantai Laut China Selatan dan menikmati keindahan kebijaksanaan dan teknologi."
Namun, belum jelas apakah bagian pertama dari roket Pallas-1 akan dipulihkan selama penerbangan perdana. Seorang perwakilan perusahaan mengatakan bahwa informasi ini "tidak cocok untuk diumumkan saat ini."
Untuk diketahui, sejauh ini, hanya SpaceX di Amerika Serikat yang berhasil mencapai reusabilitas parsial pada roketnya yaitu Falcon 9 dan Falcon Heavy. Reusabilitas parsial ini untuk mengurangi biaya peluncuran dan membuat penerbangan ke orbit menjadi lebih ekonomis.
Galactic Energy, yang didirikan pada tahun 2018, telah menjadi pemimpin di sektor peluncuran komersial China dengan catatan sembilan penerbangan sukses berturut-turut menggunakan roket kecilnya, Ceres-1.
Pada bulan Desember, perusahaan berbasis di Beijing ini mengumumkan telah mendapatkan pendanaan sebesar 1,1 miliar yuan (US$153,5 juta atau setara Rp2,38 triliun kurs Rp15.500) untuk proyek Pallas-1. Dana tersebut akan digunakan untuk penelitian dan pengembangan teknologi roket yang dapat digunakan kembali serta infrastruktur terkait.