Start Up Bobobox Asal Bandung Masuk ke Daftar Forbes Asia
- Perusahaan rintisan alias start up hotel kapsul karya anak bangsa PT Bobobox Mitra Indonesia (Bobobox) masuk ke daftar Forbes Asia 100 to Watch pada 10 Agustus 2021.
Fintech
JAKARTA - Perusahaan rintisan alias start up hotel kapsul karya anak bangsa PT Bobobox Mitra Indonesia (Bobobox) masuk ke daftar Forbes Asia 100 to Watch pada 10 Agustus 2021.
Daftar yang pertama kali diluncurkan oleh majalah Forbes ini memuat 100 perusahaan rintisan di kawasan Asia-Pasifik yang dianggap sedang tumbuh pesat di kawasan di tengah pandemi COVID-19.
Ada 17 negara yang terwakili dalam daftar ini, termasuk Indonesia yang sukses menempatkan delapan start up, termasuk Bobobox. Sementara itu India diwakili oleh 22 start up, mengungguli Singapura dengan 19 start up.
“Sungguh prestasi yang membanggakan untuk kami, start up asli Bandung bisa bersanding di daftar kelas dunia. Ini membuktikan bahwa ekosistem start up di Indonesia tidak kalah saing dengan negara lain," kata CEO PT Bobobox Mitra Indonesia Indra Gunawan dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Rabu, 18 Agustus 2021.
- IHSG Berpotensi Bearish Pasca HUT RI, Investor Bisa Simak 8 Rekomendasi Saham Ini
- Semester I-2021, Pendapatan Unilever Turun Tipis 7,3 Persen Jadi Rp20,18 Triliun
- Gokil! Laba Bersih Bank KB Bukopin Terbang 194 Persen Jadi Rp152,60 Miliar
Dia mengatakan untuk Bobobox, ini menjadi awal untuk semakin memantapkan model bisnis. Di Indonesia, model bisnis Bobobox sudah cukup tervalidasi dengan adanya product market fit untuk produk-produk unggulan seperti Bobohotel dan Bobocabin.
"Dengan masuknya Bobobox ke daftar Forbes Asia, kita bisa membuktikan kalau model bisnis Bobobox dapat diterima oleh pasar yang lebih luas, bukan hanya di kawasan Asia Pasifik saja bahkan dunia," katanya. Ini sangat penting, lanjut dia, untuk rencana jangka panjang sebagai the future of sleeping lifestyle company.
Dikutip dari situs resmi Forbes, metodologi yang digunakan dalam membuat daftar ini adalah dengan membuka submission dan mengundang para akselerator, inkubator, organisasi advokasi SME, universitas, venture capitalist dan lainnya untuk memberikan nominasi perusahaan yang menurut mereka layak. Sebanyak 900 submission telah diterima oleh Forbes sebelum akhirnya dipilih 100 terbaik.
Salah satu kriterianya, yang masuk nominasi harus bermarkas di Asia-Pasifik, dengan minimum usia satu tahun, dimiliki oleh swasta, dan mempunyai pendanaan terakhir di bawah US$20 juta setara Rp290 miliar. Metriks yang dipakai oleh tim seleksi di antaranya dampak positif terhadap kawasan dan industri, jejak rekam yang baik atas pertumbuhan pendapatan dan kemampuan untuk menarik pendanaan dari investor, model bisnis dan pasar potensial yang menjanjikan, serta narasi yang persuasif.
Bobobox adalah perusahaan property-technology atau prop-tech yang fokus untuk penyediaan fasilitas beristirahat. Produk yang telah diluncurkan sejak tahun 2018 adalah akomodasi berbentuk kapsul modular yang terintegrasi dengan aplikasi dan sistem Internet-of-Things (IoT).
Saat ini Bobobox telah hadir di Bandung, Jakarta, Yogyakarta, Semarang dan Solo, tepatnya di 14 lokasi dengan total 854 kamar. Bobobox mendapat dukungan dan dari beberapa venture capital yang dipimpin oleh Alpha JWC Ventures, Horizons Ventures dan Sequoia Surge. Pada bulan Mei 2020, Bobobox berhasil mendapatkan investasi Seri A dengan total US$11,5 juta setara Rp166,7 miliar.