Fintech

Start Up Ekosistem Mobil Bekas Broom Raih Pendanaan Pra Seri A Rp155 Miliar

  • Dengan pendanaan ini, Broom akan melanjutkan diversifikasi layanan serta mengembangkan teknologinya lebih jauh untuk melayani lebih banyak showroom, dengan lebih baik serta meningkatkan kapasitas modal Buyback agar dapat menangani volume transaksi yang lebih tinggi.
Fintech
Yosi Winosa

Yosi Winosa

Author

JAKARTA - Broom, startup platform digital untuk ekosistem mobil bekas, hari ini mengumumkan pendanaan pra seri A senilai US$10 juta (setara Rp155 miliar) yang dipimpin oleh Openspace, dengan partisipasi dari MUFG Innovation Partners dan BRI Ventures serta investor putaran terdahulu AC Ventures dan Quona Capital.

Direktur Eksekutif Openspace Ian Sikora mengatakan Broom memiliki misi mendisrupsi cara kerja pembiayaan dealer di Indonesia. Dengan memanfaatkan teknologi dan data, Broom membuka sumber pembiayaan baru bagi segmen yang sebelumnya relatif terabaikan. 

"Kami melihat masa depan yang cerah bagi perusahaan ini dan bangga menjadi bagian dari perjalanan mereka,” kaya Ian dikutip Selasa, 14 Maret 2023.

Presiden dan CEO MUFG Innovation Partners Nobutake Suzuki menambahkan, pasar mobil bekas di Indonesia sangat besar, namun terfragmentasi dan tidak terorganisir. 

Broom menggunakan pendekatan baru untuk mengembangkan solusi pendanaan berbasis aset yang lebih fleksibel, berbiaya lebih rendah, dan mudah diakses, membantu memberdayakan dealer kecil yang mendominasi transaksi mobil bekas di Indonesia. 

"Kami sangat senang mendukung Pandu dan timnya, dan dengan senang hati menjajaki kemitraan kolaboratif,” kaya Suzuki.

CEO & Co-Founder Broom Pandu Adi Laras mengatakan kesuksesan Broom tahun ini adalah hasil dari investasi perusahaan di sumber daya manusia (SDM) yang baik serta upaya bersama menjaga perhitungan bisnis yang positif sejak awal.

“Berinvestasi pada SDM terbaik berhasil mempercepat upaya kami menciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Dengan fondasi ini, Broom dapat terus fokus memberikan layanan-layanan lainnya sebagai solusi komprehensif bagi pelaku UKM otomotif,” ujar Pandu.

Dengan pendanaan ini, Broom akan melanjutkan diversifikasi layanan serta mengembangkan teknologinya lebih jauh untuk melayani lebih banyak showroom, dengan lebih baik.

Broom juga ingin meningkatkan kapasitas modal Buyback agar dapat menangani volume transaksi yang lebih tinggi. Sebelum ini, Broom telah mendapatkan fasilitas kredit senilai US$12 juta (setara Rp186 miliar) dari DBS Indonesia dan BRI.

Didirikan pada Juni 2021, Broom membawa misi memberdayakan ekosistem showroom mobil bekas di Indonesia yang kebanyakan menghadapi keterbatasan akses modal dan masih mengoperasikan bisnisnya secara tak terorganisir.

Produk layanan utama Broom, buyback, menyediakan modal kerja jangka pendek kepada showroom melalui layanan penjualan mobil temporer. 

Skema ini memungkinkan pemilik showroom menjual inventori mobil mereka secara sementara, menggunakan dananya untuk upaya bisnis lainnya, dan membeli kembali mobil tersebut saat jatuh tempo. 

Selama proses, showroom juga masih dapat menjual mobil tersebut ke pelanggan, sehingga pemilik showroom dapat mengoptimalkan perputaran inventarisnya maupun modal kerjanya.

Selain itu, Broom juga menawarkan platform manajemen showroom digital yang membantu mereka mengoperasikan bisnis lebih efisien. Aplikasi ini juga memungkinkan penjualan antar showroom dalam ekosistem Broom, sehingga dapat semakin mempercepat perputaran inventaris.

Dalam setahun terakhir, transaksi yang terjadi di platform Broom telah mencapai US$300 juta (setara Rp4,65 triliun) dengan skema buyback. Broom juga berhasil merangkul lebih dari 5.000 showroom mobil bekas serta membuka 6 cabang di Jabodetabek, Surabaya, dan Yogyakarta. Hasilnya, Gross Merchandise Value (GMV) Broom telah meningkat 16 kali lipat dari tahun ke tahun.

Kesuksesan Broom juga tercermin dari pertumbuhan bisnis yang dialami oleh para showroom yang tergabung dalam ekosistemnya. Secara rata-rata, Broom berhasil meningkatkan ukuran inventaris, penjualan, dan profitabilitas showroom sebesar tiga kali lipat.