PINA.jpg
Industri

Start Up Manajemen Kekayaan PINA Raih Pendanaan Tahap Awal Sebesar US$3 Juta

  • Pendanaan tahap awal ini dipimpin oleh AC Ventures, Vibe.VC, dan Y Combinator dengan partisipasi dari XA Network, 1982 Ventures, dan Prasetia Dwidharma.

Industri

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Perusahaan rintisan (start up) manajemen kekayaan (wealth management) PINA meraih pendanaan tahap awal atau seed funding sebesar US$3 juta setara dengan Rp44,8 miliar (asumsi kurs Rp14.960 perdolar Amerika Serikat/AS).

Pendanaan tahap awal ini dipimpin oleh AC Ventures, Vibe.VC, dan Y Combinator dengan partisipasi dari XA Network, 1982 Ventures, dan Prasetia Dwidharma.

Co-founder dan CEO PINA Daniel van Leeuwen mengatakan, pendanaan yang diperoleh perusahaannya akan digunakan untuk mengakselerasi pertumbuhan pelanggan dan peningkatan produk dengan memperluas jangkauan, meningkatkan fitur konsultasi dan investasi, serta membangun layanan pelengkap seperti akses ke pelatihnan karir, perencana keuangan bersertifikat, dan penyelenggaraan acara khusus anggota ekslusif.

Daniel pun mengatakan, ia dan perusahaannya melihat masih banyak masyarakat Indonesia yang belum memiliki akses ke layanan manajemen aset, baik dalam hal akses ke penasihat keuangan, maupun produk.

Oleh karena itulah PINA dihadirkan dengan menawarkan platform manajemen aset pribadi yang dapat memberdayakan pengguna untuk mengendalikan aset kekayaan mereka.

"Kami percaya, akun kekayaan yang sempurna adalah akun yang dapat mengelola dan mengotomatisasikan setiap aspek keuangan individu berdasarkan keinginan dan kebutuhan individu tersebut. Kami ingin menjadi operating system (OS) dalam ekosistem finansial masyarakat, dan penggalangan dana yang kami terima ini akan memudahkan kami untuk bergerak lebih cepat mencapai tujuan tersebut," ujar Daniel dikutip dari keterangan pers, Selasa, 5 Juli 2022.

Disampaikan oleh Daniel, PINA menyediakan layanan penyedia saran dan solusi manajemen investasi secara menyeluruh untuk memberdayakan masyarakat dalam mencapai kebebasan finansial dengan mengubah keputusan keuangan yang rumit menjadi lebih sederhana dan relevan.

Menurut Daniel, layanan manajemen kekayaan pada umumnya menetapkan biaya yang tinggi dan menetapkan nominal minimum yang tidak terjangkau oleh sebagian besar masyarakat Indonesia.

Selain itu, biasanya saat calon investor ingin mengelola keuangan secara mandiri, mereka diharuskan melalui berbagai tahapan yang kompleks, seperti menavigasi rekening giro, investasi, aplikasi penganggaran, spreadsheet, dan masih banyak lagi.

"PINA menawarkan solusi penyedia saran dan manajemen keuangan holistik tanpa biaya tinggi dan minimum akun. Akses ke perangkat dan penasihat pengelolaan aset di aplikasi PINA tidak dikenakan biaya. PINA hanya akan membebankan biaya pada saat pelanggan melakukan investasi di dalam platform tersebut," kata Daniel.

Melalui aplikasi yang dibesut oleh perusahaan start up ini, pengguna dapat menghubungkan semua akun aset mereka untuk memungkinkan pengelolaan di satu tempat dan memanfaatkan data dengan mudah untuk mengotomatisasi tujuan tabungan dan investasi yang telah ditetapkan.

Saat ini, aplikasi PINA telah memiliki lebih dari 25 ribu pengguna dengan kelolaan aset (asset under management/AUM) lebih dari US$4,1 juta (Rp61,33 miliar). Dalam waktu tiga bulan setelah produk PINA diluncurkan, perusahaan telah menunjukkan performa yang cukup baik, yang mana nilai AUM mereka tumbuh hingga 100% secara month-to-month (mtm) pada Februari 2022.