<p>Media online Asumsi.co mendapatkan pendanaan dari East Ventures / Dok. Asumsi.co</p>
Fintech

Start Up Media Asumsi Dapat Suntikan Modal Rp9,94 Miliar dari East Ventures

  • Start up media digital multi-platform, PT Muda Mudi Berkarya Sejahtera atau Asumsi, hari ini mengumumkan telah mendapatkan modal Rp9,94 miliar dari East Ventures.
Fintech
Daniel Deha

Daniel Deha

Author

JAKARTA — Perusahaan rintisan (start up) media digital multi-platform, PT Muda Mudi Berkarya Sejahtera atau Asumsi, hari ini mengumumkan telah mendapatkan modal segar US$700.000 setara Rp9,94 miliar dari East Ventures.

CEO Asumsi Pangeran Siahaan mengatakan dana tersebut akan digunakan untuk memperluas operasi media Asumsi dan meningkatkan tim engineering untuk menciptakan platform yang lebih interaktif.

"Kami sangat bersyukur dan senang mendapat dukungan berkelanjutan dari East Ventures dalam perjalanan kami untuk membuat dan mempublikasikan cerita kepada audiens Indonesia. Pandemi memberikan tantangan berbeda bagi bisnis media dan kami menjadi lebih tangguh untuk menyesuaikan dan beradaptasi dengan dinamika industri," katanya dalam keterangan pers, Jumat, 17 September 2021.

Dia mengklaim bahwa dengan memanfaatkan kemampuan produksi konten dan storytelling, Asumsi mampu menjawab kebutuhan masyarakat akan konten berkualitas dan menangkap potensi pasar.

Hal itu didorong peningkatan konsumsi media digital di tengah pandemi COVID-19 yang menunjukkan bahwa media digital terbukti lebih menarik bagi khalayak dan pengiklan.

Menurut laporan GWI pada tahun 2020, misalnya, orang semakin banyak menonton konten TV melalui aplikasi streaming di perangkat seluler (handphone) mereka.

"Ini mencerminkan potensi besar di pasar media, yang diperkirakan akan tumbuh dari US$1.713 miliar pada tahun 2020 menjadi US$2.670,7 miliar pada 2025 secara global," ucap Pangeran.

Luncurkan Platform Live Streaming

Pangeran menyebut bahwadengan dana baru dari investor, Asumsi menargetkan untuk meluncurkan platform live streaming pada pertengahan tahun 2022.

Platform tersebut rencananya disesuaikan untuk menyesuaikan kebutuhan streamer, dan penonton dapat mengakses fitur interaktif seperti tip, Q&A, dan pembuat kuis. Platform ini dimaksudkan untuk tersedia untuk penggunaan secara umum.

"Sebagai perusahaan media yang produk utamanya adalah video, kami menyadari ada batasan dalam hal interaksi penonton, terutama pada layanan live streaming. Platform live streaming kami memungkinkan Asumsi untuk meningkatkan keterlibatan komunitas di ruang publik," kata Pangeran.

Dia menambahkan, Asumsi juga akan menambah dua fokus liputan, yaitu Olahraga dan Gaya Hidup, melengkapi konten terkini tentang isu politik dan sosial.

Kedua topik tersebut dipilih untuk memperluas basis audiens dan meningkatkan peluang komersial di masa depan.

"Indonesia adalah negara yang gila olahraga, sementara gaya hidup dan budaya pop telah menjadi tema reguler di lanskap media baru," tandas Pangeran.

Tidak hanya itu, kata dia, dengan misi untuk menciptakan ekosistem media yang berkelanjutan, Asumsi berfokus pada penyediaan konten yang menonjol dan tidak ortodoks dalam berbagai format mulai dari video, artikel, podcast, buletin, hingga konten berukuran kecil di media sosial.

"Pendekatan ini membuat Asumsi berbeda dari pesaingnya di ruang media," katanya.

Pendapatan Asumsi telah tumbuh 10 kali lipat (year-on-year) sejak putaran pendanaan terakhir, yang juga dipimpin oleh East Ventures, dengan lebih dari 10 juta audiens per bulan di semua platform.

Di sisi pemasaran dan periklanan, Asumsi telah bekerja sama dengan sekitar 50 pengiklan terkemuka dari korporasi, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dan BUMN.

Co-founder dan Managing Partner East Ventures Willson Cuaca percaya bahwa Asumsi akan tumbuh dan berkembang menjadi salah satu multi-platform media yang bisa memenuhi kebutuhan pelanggannya.

"Asumsi terus berkembang untuk memberikan cerita berkualitas kepada masyarakat Indonesia. Kami percaya bahwa inovasi jurnalisme dari tim Pangeran dan Asumsi akan menciptakan ruang yang lebih besar bagi keragaman dan demokrasi di Indonesia," ungkapnya.*