Karyawan-karyawan Waste4Change di tahun perusahaan baru berdiri.
Industri

Start Up Pengelolaan Sampah Waste4Change Dapat Pendanaan Seri A Senilai Rp77 Miliar

  • Putaran pendanaan seri A ini dipimpin oleh AC Ventures dan PT Barito Mitra Investama bersama Basra Corporation, Paloma Capital, PT Delapan Satu Investa, Living Lab Ventures, SMDV, dan Urban Gateway Fund.
Industri
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA - Perusahaan rintisan (start up) pengelolaan sampah untuk perusahaan, individu, dan instansi pemerintah, Waste4Change, memperoleh pendanaan seri A senilai US$5 juta atau setara dengan Rp77 miliar dalam asumsi kurs Rp15.400 perdolar AS.

Putaran pendanaan seri A ini dipimpin oleh AC Ventures dan PT Barito Mitra Investama bersama Basra Corporation, Paloma Capital, PT Delapan Satu Investa, Living Lab Ventures, SMDV, dan Urban Gateway Fund.

Waste4Change berencana untuk menggunakan suntikan dana itu untuk memperluas jangkauan audiens dan meningkatkan kapasitas pengelolaan sampah hingga 100 ton perhari dalam 18 bulan ke depan, serta mencapai lebih 2.000 ton perhari dalam lima tahun ke depan.

Untuk mencapai peningkatan kapasitas dan perluasan jangkauan tersebut, diperlukan integrasi yang lebih banyak pada teknologi digital yang digunakan untuk proses pemantauan dan perekaman aliran pengelolaan limbah dan otomatisasi fasilitas pemulihan material.

Selain itu, Waste4Change juga akan memperkuat kemitraan dengan sektor persampahan informal di Indonesia yang saat ini didukung oleh pemulung, bank sampah, kios sampah, dan pengumpul sampah.

Founder dan Chief Executive Officer (CEO) Waste4Change Mohamad Bijaksana Junerosano mengatakan, sektor pengelolaan sampah di Indonesia saat ini masih terus berkembang.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pun mencatat tingkat daur ulang di Indonesia masih terbilang sangat rendah, yakni hanya 11-12%.

"Dibandingkan dengan apa yang kami alami di tahun 2014 (saat perusahaan baru berdiri), pasar saat ini semakin matang. Kami akan melakukan apapun yang kami bisa untuk memberikan solusi dalam setiap kebutuhan pengelolaan sampah," ujar Bijaksana dikutip dari keterangan tertulis, Jumat, 14 Oktober 2022.

Sebagai informasi, Waste4Change saat ini telah beroperasi di 21 kota di Indonesia dan mengelola lebih dari 8.000 ton sampah pertahun.

Start up ini telah menghimpun sampah lebih dari 100 klien melalui transaksi business-to-business (B2B) dan 3.450 klien rumah tangga.

Waste4Change saat ini pun berencana untuk menambah 52 orang tambahan ke dalam timnya dan melibatkan lebih dari 300 sektor informal dan Usaha Kecil Menengah (UKM) di sektor limbah untuk terus mendorong pertumbuhan perusahaan.