Nampak sejumlah petani sayur yang merawat tanaman di lahan milik PT Angkasa Pura Bandara Soekarno Hatta, Kota Tangerang, Selasa 7 Juni 2022. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Industri

Start Up Pertanian AgriAku Kantongi Dana Segar Rp524,7 Miliar dari Pendanaan Seri A

  • Pendanaan itu dipimpin oleh Alpha JWC Venturers, dan investor AgriAku sebelumnya, yaitu MDI Growth dan Go-Ventures, kembali berpartisipasi. AgriAku pun memperoleh dukungan dari BRI Ventures dan Mandiri Capital.

Industri

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Perusahaan rintisan (start up) PT AgriAku Digital Indonesia mengumumkan peraihan pendanaan seria A senilai US$35 juta atau setara dengan Rp524,7 miliar dalam asumsi kurs Rp14.993 per dolar Amerika Serikat (AS).

Pendanaan itu dipimpin oleh Alpha JWC Venturers, dan investor AgriAku sebelumnya, yaitu MDI Growth dan Go-Ventures, kembali berpartisipasi. AgriAku pun memperoleh dukungan dari BRI Ventures dan Mandiri Capital.

AgriAku juga menggandeng investor baru seperti Gentree Fund, K3 Ventures, dan perusahaan publik Thai Wah yang diproyeksikan dapat membantu untuk kepentingan ekspansi internasional.

Beberapa perusahaan modal ventura lainnya seperti Alto Partners, InnoVen Capital, dan Mercy Corps Social Venture Fund pun terlibat dalam putaran pendanaan ini.

Sementara itu, AgriAku juga baru saja kedatangan sosok baru di jajaran struktur kepemimpinannya. Mantan Chief Product Officer Financial Service Traveloka Thailand Abraham Soedjito bergabung sebagai chief strategy officer.

Kemudian, mantan Vice President untuk Marketplace Strategy Office Tokopedia Valmik Mirani pun bergabung sebagai chief commercial officer. Bergabungnya Abraham dan Valmik diproyeksikan akan memperkuat solusi berbasis teknologi dan kinerja operasional AgriAku.

Sebagai informasi, AgriAku didirikan pada Mei 2021 untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani melalui bantuan teknologi.

Sektor pertanian menjadi sorotan Irvan Kolonas dan Danny Handoko selaku pendiri AgriAku karena pertanian di Indonesia memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia.

Namun, pasar pertanian hulu dinilai oleh mereka berdua masih sangat terfragmentasi dengan rantai nilai yang tidak terorganisir dengan baik.

"Industri hulu pertanian yang terfragmentasi mempersulit petani, pemasok, dan pengecer untuk mendapatkan apa yang mereka butuhkan dengan tepat waktu yang mengakibatkan seringnya terjadi ketidakstabilan pasokan dan harga," ujar Co-founder dan President AgriAku Irvan Kolonas melalui keterangan resmi, Selasa, 12 Juli 2022.

Irvan menambahkan, para pelaku sektor pertanian pun menghadapi masalah rendahnya efisiensi kerja manual, layanan logistik yang tidak memadai, serta terbatasnya akses pembiayaan.

Oleh karena itulah AgriAku diinisiasi. Irvan dan Danny percaya bahwa teknologi dapat membuat perubahan unutk meningkatkan produktivitas dan penghasilan petani.

"Dengan platform B2B marketplace AgriAku, produsen dan pemasok dapat menyediakan langsung alat tani ke pengecer dengan harga kompetitif yang kemudian akan mendistribusikan langsung produk ke para petani di lapangan," kata Irvan.

Sementara itu, Co-founder dan CEO AgriAku Danny Handoko mengatakan bahwa perusahaan yang didirikannya itu fokus kepada pemecahan masalah pelanggan dan menambah nilai di pasar agrikultur secara keseluruhan.

"Dengan pendanaan ini, kami akan fokus pada fundamental monetisasi dan berkonsentrasi pada ide-ide penting, pengeksekusian, dan pendistribusian," papar Danny.

Sejak diluncurkan, AgriAku telah hadir di lebih dari 500 kota di Jawa, Sumatra, dan Sulawesi. Start up ini pun berencana untuk terus menambah layanannya sehingga platform agrikultur yang dikembangkan mereka dapat menjadi solusi agribisnis yang komprehensif.