<p>Ilustrasi wirausaha. Dok: Pexels.</p>
Korporasi

Startup Dagangan Membantu Ibu Rumah Tangga Raup Omzet Hingga Puluhan Juta

  • Perusahaan rintisan (startup) social e-commerce Dagangan berhasil membantu para ibu rumah tangga yang memiliki wirausaha untuk meraup omzet hingga puluhan juta rupiah.

Korporasi

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Perusahaan rintisan (startup) social e-commerce Dagangan berhasil membantu para ibu rumah tangga yang memiliki wirausaha untuk meraup omzet hingga puluhan juta rupiah.

Berbagai kendala kerap dialami oleh perempuan, khususnya ibu rumah tangga, saat menjalani wirausaha, baik itu kendala yang berkaitan dengan ketersediaan modal, jaringan, hingga terbatasnya waktu karena kesibukan mengurus rumah tangga.

Sementara itu, Indonesia sendiri sudah memiliki lebih dari 65 juta Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan 60%-nya dikelola oleh perempuan, termasuk ibu rumah tangga.

Untuk mendorong para ibu rumah tangga untuk menumbuhkembangkan wirausahanya, aplikasi Dagangan hadir untuk membantu para ibu rumah tangga dalam menghemat waktu dan tenaga dalam pembelian barang untuk menunjang usaha.

Tidak hanya untuk keperluan usaha, pengguna aplikasi pun dapat membeli barang-barang untuk kebutuhan rumah tangganya tanpa menghabiskan banyak waktu.

Muntayah (41) dan Yuliati (39) adalah ibu rumah tangga yang membuka usaha warung kelontong. Mereka pun mengalami kendala yang dirasakan oleh para pelaku wirausaha ibu rumah tangga pada umumnya, apalagi mereka tinggal di daerah yang jauh dari kota besar.

Untuk mengatasi kendala yang mereka alami, keduanya menggunakan aplikasi Dagangan untuk mempermudah aktivitas dalam berwirausaha.

Muntayah, yang memiliki usaha warung di Desa Krincing, Dusun Tawang, Kabupaten Magelang, merasakan bagaimana keterbatasan waktu menjadi penghambat dirinya untuk membeli keperluan warung.

Selain ia memiliki anak yang masih kecil, ia juga harus menutup warung saat berbelanja karena tidak ada orang yang menjaga. Untuk itulah dia mulai menggunakan aplikasi Dagangan yang diperkenalkan padanya pada akhir 2019.

Dengan menggunakan aplikasi, Muntayah bisa membeli keperluan warung tanpa harus pergi ke pasar. Barang belanjaan yang dibeli akan diantar sehari setelah pembelian tanpa dibebani ongkos kirim.

Tidak hanya itu, aplikasi Dagangan juga menawarkan harga yang lebih murah dibanding pasar konvensional.

"Sekarang berbelanja untuk isi warung jadi lebih mudah dan murah. Saya juga bisa berbelanja tanpa meninggalkan rumah dan menutup warung," ujar Muntayah sebagaimana dikutip dari keterangan resmi Dagangan, Selasa, 8 Maret 2022.

Yuliati pun merasakan bagaimana usahanya menjadi lebih lancar dan mudah sejak menggunakan aplikasi Dagangan. 
Tidak hanya merasakan keuntungan dari penghematan waktu untuk berbelanja, omzet nya oub mengalami peningkatan karena ia bisa membeli keperluan warung dengan harga yang lebih murah. 

“Warga sekitar sini jadi banyak yang berbelanja di warung saya karena harganya lebih murah,” kata Yuliati yang berasal dari Desa Tempelsari, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman.

Sejak mengenal aplikasi Dagangan dari media sosial, Yuliati tertarik karena kemudahan berbelanja dan harga murah yang ditawarkan oleh aplikasi. Ia juga mendapatkan keuntungan seperti reward points sebagai pengguna aktif.

"Dulu saya hanya punya modal Rp1,5 juta untuk membeli barang-barang isi warung. Sekarang omzet saya meningkat hingga Rp44 juta rupiah," kata Yuliati. 

Selain Muntayah dan Yuliati, ibu rumah tangga yang merasakan manfaat dari Dagangan adalah Merryana, influencer asal Yogtakarta.

Merryana mengatakan, Dagangan dapat memberikan kemudahan bagi para ibu rumah tangga yang memerlukan beragam kebutuhan harian yang berkualitas dengan harga murah. 

"Selain itu, fokus Dagangan dalam melayani masyarakat di kota-kota kecil patut diapresiasi," kata Merryana.

Hingga saat ini, Dagangan telah melayani lebih dari 100 ribu transaksi dan menjangkau lebih dari 8 ribu desa di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan DI Yogyakarta.

Rencananya, untuk ke depannya Dagangan akan terus memperluas cakupan operasional di dalam dan luar Jawa sehingga lebih banyak penduduk di tempat terpencil yang terjangkau oleh layanan Dagangan.