Startup Teknologi Logistik Waresix Disuntik Modal Rp1,46 Triliun, Ada Grup Emtek
Perusahaan startup PT Tibeka Logistik Indonesia (Waresix) mengumumkan penutupan ronde pendanaan Seri B dengan nilai sekitar US$100 juta atau setara Rp1,46 triliun.
JAKARTA – Perusahaan rintisan alias startup PT Tibeka Logistik Indonesia (Waresix) mengumumkan penutupan ronde pendanaan Seri B dengan nilai sekitar US$100 juta atau setara Rp1,46 triliun.
Pendanaan yang dihimpun sejak tahun lalu ini diraih dari investor eksisting, yakni EV Growth dan Jungle Venture. Selain itu ada beberapa investor baru seperti SoftBank Ventures Asia, Grup Emtek, Pavilion Capital, dan Redbadge Pacific.
Chief Executive Officer (CEO) Waresix Andree Susanto mengatakan, modal segar ini akan diinvestasikan dalam pengembangan infrastruktur teknologi logistik. Selain itu, suntikkan dana juga akan di tujukan untuk memperkuat tim perusahaan rintisan tersebut.
“Kami sangat senang menyambut komitmen jangka panjang dari para mitra dan investor berkualitas untuk mendukung Waresix dalam perjalanan menjadi mesin baru pertumbuhan industri dan perdagangan di Indonesia,” ujarnya melalui keterangan resmi yang diterima TrenAsia.com di Jakarta, Kamis 10 September 2020.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Sementara itu, Chief Finance Officer (CFO) Waresix Edwin Wibowo menegaskan bahwa teknologi adalah segalanya. Dengan begitu, ia memiliki keinginan untuk menemukan solusi bagi permasalahan riil di lapangan dengan membawa inovasi baru memanfaatkan teknologi.
“Dalam dua tahun terakhir, kami telah membuktikan ini. Hal tersebut membuat klien menyukai Waresix sehingga bisnis kami terus berkembang hingga hari ini,” tutur Edwin.
Apa Itu Waresix
Waresix sendiri merupakan platform teknologi yang berfokus pada bisnis logistik Tanah Air, khususnya pada solusi logistik mid-mile pengiriman antarkota dan first-mile. Waresix di nilai mampu mengidentifikasi nilai terpenting dan solusi efisiensi untuk kliennya. Bahkan lebih dari sebatas memasangkan suplai dan permintaan secara pasif.
Solusi yang disediakan Waresix diklaim memberikan tingkat utilitas truk 50% lebih tinggi dari sistem pengiriman tradisional. Hal ini berkontribusi terhadap perkembangan pesat perusahaan dan kemampuan untuk membukukan pendapatan bersih. Waresix sudah mencetak laba dalam bentuk net income sejak Juni 2009. Namun tidak di ketahui berapa jumlahnya laba yang berhasil diperoleh.
Waresix telah melayani lebih dari 250 korporasi dari berbagai bidang usaha termasuk komoditas, FMCG, perlengkapan industrial, infrastruktur, dan ritel. Beberapa perusahaan kelas kakap pengguna layanan ini adalah Unilever, Indofood, Siam Cement Group, Wings, dan JD.ID.
Hingga saat ini, Waresix memiliki lebih dari 40.000 truk dan 375 gudang yang tersebar di sekitar 100 kota di penjuru Indonesia. Perusahaan juga telah mengintegrasikan layanannya dengan beberapa fasilitas logistik kunci seperti Indonesia National Port. Integrasi ini memperluas layanan Waresix, yang sebelumnya hanya mencakup Jawa dan Sumatra, kini telah menjangkau seluruh pulau besar di Tanah Air.
Waresix mengembangkan platform logistik tunggal (unified) yang bekerja seperti sebuah operating system untuk para partnernya. Platform tunggal tersebut dibangun untuk memperbaiki operasional harian pelanggan dan vendor, serta menyediakan jendela untuk memantau consignment di seluruh jalur transportasi dan gudang transit.
Platform Waresix berbeda dengan platform logistik perusahaan lain yang berfokus dalam membangun load board pasif. Waresix tidak hanya menampilkan permintaan untuk para penyedia jasa, tetapi juga menyediakan solusi bagi inti permasalahan logistik yang dihadapi pengguna. Alhasil, perusahaan ini mampu menciptakan solusi jangka panjang bagi inti permasalahan yang dihadapi oleh para pelanggan dan penyedia jasa. (SKO)