NFA badan pangan nasional tinjau beras.jpeg
Nasional

Stok Beras Nasional 1,475 Juta Ton, Produksi Dalam Negeri Masih Kurang

  • Bulog telah mengimpor beras sebanyak 1,2 juta ton melalui jalur Business to Business (B2B) dan 55 ribu ton melalui jalur Government to Government (G2G) dari Thailand, serta 22.500 ton beras G2G dari Kamboja.
Nasional
Muhammad Imam Hatami

Muhammad Imam Hatami

Author

JAKARTA - Badan Urusan Logistik (Bulog) mengumumkan bahwa stok beras nasional saat ini berada pada angka 1,457 juta ton, termasuk di dalamnya 1,2 juta ton beras impor. Menurut Bulog, jumlah ini meningkat dari bulan sebelumnya disebabkan oleh penundaan penyaluran program bantuan pangan yang belum mencapai tahap optimal.

"Jumlah yang agak banyak ini terjadi karena program bantuan pangan belum berjalan, masih menunggu update data. Mudah-mudahan dalam minggu ini segera selesai, dan nanti kita segera salurkan bantuan pangan itu dalam sisa bulan Mei-Juni, untuk tiga bulan jumlahnya," terang Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi di Jakarta.

Selain impor, Bulog juga telah melakukan pengadaan beras domestik sebanyak 329 ribu ton serta jagung sebanyak 5.914 ton. 

Pengadaan ini merupakan bagian dari upaya Bulog untuk memastikan ketersediaan pangan di dalam negeri terjaga.

Bulog telah  mengimpor beras sebanyak 1,2 juta ton melalui jalur Business to Business (B2B) dan 55 ribu ton melalui jalur Government to Government (G2G) dari Thailand, serta 22.500 ton beras G2G dari Kamboja.

Bulog juga menyampaikan, pihaknya tidak akan melakukan impor beras B2B pada bulan April-Mei karena masih berlangsungnya musim panen raya di Indonesia.

Dengan stok beras yang mencukupi, termasuk beras impor yang signifikan, Bulog berupaya untuk mengelola distribusi beras secara efisien dan memastikan ketersediaan pangan yang memadai bagi masyarakat.

Strategi efisiensi distribusi diangap penting untuk mendukung stabilitas harga dan menjaga ketersediaan beras di pasaran domestik.

Serap Gabah Kering Petani

Selama periode 10 hari libur Lebaran, Bulog telah membeli 120 ribu ton gabah kering panen (GKP), yang setara dengan 64 ribu ton beras dari para petani. 

Lebih dari separuh pengadaan ini, sekitar 46%, dilakukan di beberapa daerah utama seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, NTB, Sumatera Selatan, dan Yogyakarta.

Meskipun ini merupakan langkah positif, jumlah beras yang berhasil terserap oleh Bulog masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan periode Januari hingga April 2021-2023, yang mencapai 375 ribu ton. 

Meski begitu, Bulog tetap optimis bahwa pengadaan beras akan terus meningkat di bulan-bulan mendatang.