Stok Cadangan Beras Tinggal 683 Ribu Ton, Cukupkah Sampai Perayaan Idulfitri 2023?
- Pasalnya, Bulog akan menyerap sebanyak 1 juta ton beras petani pada momentum panen raya yang akan dimulai pada Maret 2023.
Nasional
JAKARTA - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso melaporkan bahwa pada saat berita ini ditulis, stok cadangan beras pemerintah mencapai 683 ribu ton dan dinilai dapat memenuhi kebutuhan hingga perayaan Idulfitri 2023.
Pasalnya, Bulog akan menyerap sebanyak 1 juta ton beras petani pada momentum panen raya yang akan dimulai pada Maret 2023.
Setelah panen raya, Bulog akan menyalurkan lebih dari 1 juta ton beras medium dengan harga terjangkau melalui operasi pasar, dan Budi menargetkan sekitar 2,4 juta ton beras yang digelontorkan sepanjang tahun ini.
"Stok beras lebih dari 600 tribu ton untuk kepentingan sampai puasa. Lebaran sangat cukup. Karena apa? Maret 2023 diprediksi sudah mulai panen raya," kata Budi dikutip dari keterangan resmi, Sabtu, 21 Januari 2023.
- Prakiraan Cuaca Hari Ini dan Besok untuk Wilayah DKI Jakarta
- Tahun 2023, Bappebti Targetkan Sawit, Kopi, dan Karet Masuk Bursa Berjangka Komoditi
- Dibuka Besok, Ini Daya Tarik Taman Pracima Peninggalan Mangkunegara VII
Untuk bulan ini, Bulog telah menyuplai 100 ribu ton beras saat operasi pasar. Langkah itu pun dinilai mampu menekan kenaikan harga beras dalam negeri yang masih tinggi.
Menurut Budi, faktor yang membuat harga beras masih lebih tinggi dari level normal adalah stok beras yang masih terbatas karena belum memasuki musim panen raya.
Untuk momentum panen raya nanti Bulog menargetkan penyerapan beras produksi petani sebanyak 1 juta ton.
Walau demikian, Budi menerangkan bahwa penyerapan itu bisa lebih dari target panen raya karena tahun ini sendiri Bulog ditargetkan untuk menyerap 2,4 juta ton beras untuk menambah cadangan.
2,4 juta ton yang ditargetkan diserap pada keseluruhan tahun ini tidak langsung disalurkan seluruhnya ke pasar.
Bulog berencana untuk menyimpan sekitar 1 juta sampai 1,2 juta ton beras untuk akkhir 2023 sehingga cadangan beras pemerintah masih terjaga saat tidak ada panen di akhir tahun.
- Rekomendasi 5 Film Netflix Terpopuler Bulan Januari di Indonesia
- Makin Hemat Kuota Internet! Ini Cara Download Lagu Format MP3 Tanpa Install Aplikasi Khusus
- Dikirim ke Ukraina, Tank Challenger 2 Inggris Mimiliki Reputasi Hampir Tidak Masuk Akal
Budi menjelaskan, saat ini pihaknya belum menyalurkan beras impor karena pihaknya masih melakukan pengecekan kualitas agar sesuai denagn kriteria yang disepakati dengan penyuplai dari luar negeri. Beras yang diimpor itu berasal dari Thailand, Vietnam, Myanmar, dan Pakistan.
"Saya bilang bukan tidak mau disalurkan atau tidak bisa disalurkan. Belum bisa karena kemarin baru datang dan datang itu kita hitung jumlahnya, kualitasnya, benar gak sesuai dengan kontrak kita. Begitu selesai, disetujui, oke clear baru kita keluarkan," pungkas Budi.