Minyak goreng kemasan rakyat (MinyaKita) yang baru diluncurkan di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu, 6 Juli 2022. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Nasional

Stok Minyakita Habis, Masyarakat Bakal Kembali ke Minyak Curah?

  • Produk minyak bersubsidi yang digagas oleh Menteri Perdagangan Zulkifili Hasan disebut mengalami kelangkaan stok.
Nasional
Muhammad Farhan Syah

Muhammad Farhan Syah

Author

JAKARTA - Produk minyak bersubsidi yang digagas oleh Menteri Perdagangan Zulkifili Hasan disebut mengalami kelangkaan stok. Beberapa distributor pun bahkan menyatakan stoknya minyak tersebut sudah habis.

Langkanya ketersediaan Minyakita di pasaran membuat harganya kini melambung di atas Harga Eceran Tertinggi atau HET yang telah ditentukan sebesar Rp14.000 per liter.

Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abudullah Mansuri mengungkapkan Minyakita saat ini telah berhenti produksi. Adapun produk yang beredar merupakan penghabisan stok yang diprediksi akan habis sampai Maret 2023.

“Artinya Minyakita sudah tidak bisa diandalkan. Iya penghabisan sampai Maret. Artinya tidak ada produksi lagi,” terang Abdullah dalam keterangan pers dikutip pada Senin, 30 Januari 2023.

Sementara itu, suara mengenai penjualan kembali produk minyak goreng curah oleh para pedagang di pasar pun kian terdengar nyaring seiring dengah adanya kabar soal menipisnya stok Minyakita pada saat ini.

“Karena enggak ada pilihan. Kalau Minyakita nggak ada sedangkan konsumen nguber kita terus kan pilihannya nggak ada lagi kecuali minyak curah," kata Abdullah.

Seperti diketahui, minyak curah merupakan produk turunan yang diproses dari minyak kelapa sawit yang tidak murni. Penggunaan minyak curah pun bisa menimbulkan dampak yang buruk terhadap kesehatan tubuh.

Berbagai penyakit yang ditimbulkan dari mengonsumsi makanan yang dimasak menggunakan minyak goreng curah di antaranya adalah diare, pengendapan lemak, kanker hingga menurunkan nilai cerna lemak.