<p>Remdesivir/The New York Times </p>
Industri

Stok Terbatas, Indofarma Impor 60.000 Botol Obat Remdesivir dari India

  • PT Bio Farma (Persero) melalui anak usahanya, PT Indofarma Tbk (INAF) tengah memproses impor obat Remdesivir.

Industri
Aprilia Ciptaning

Aprilia Ciptaning

Author

JAKARTA – PT Bio Farma (Persero) melalui anak usahanya, PT Indofarma Tbk (INAF) tengah memproses impor obat Remdesivir.

Juru Bicara Bio Farma Bambang Heriyanto mengatakan, obat tersebut diimpor dari Mylan Laboratories Ltd di India dengan merek Desrem.

“Ditargetkan ada 60.000 botol Remdesivir yang mulai masuk ke Indonesia awal bulan ini. Jadi, bisa segera didistribusikan ke pihak yang membutuhkan,” ungkapnya dalam keterangan resmi yang dikutip Minggu, 4 Juli 2021.

Menurutnya, impor ini dilakukan untuk mengatasi risiko kelangkaan obat bagi pasien COVID-19 di Indonesia. Seperti diketahui, Remdesivir sendiri disebut sebagai salah satu obat yang tergolong langka belakangan ini. Padahal, kasus penyebaran COVID-19 di Indonesia semakin bertambah setiap harinya.

Bambang pun mengaku, keterbatasan remdesivir di Indonesia tak lepas dari kebijakan pemerintah India yang menutup keran perdagangan obat tersebut ke luar negeri.

Sebab, gelombang kedua di India juga menjadikan Remdesivir banyak dicari oleh masyarakat. Meskipun demikian, kini negara lain dapat kembali mengimpor karena kebijakan embargo sudah dicabut.

Sebagai informasi, INAF mulai memasarkan obat remdesivir dengan merek dagang Desrem™ Remdesivir Inj 100mg pada Oktober 2020. Perusahaan ini juga memproduksi obat COVID-19 lainnya, yaitu Oseltamivir dengan kapasitas produksi sebanyak 4,9 juta kapsul per bulan.

Selain INAF, perusahaan lain yang memasarkan obat penanganan pasien COVID-10 adalah PT Phapros Tbk (PEHA). Anak usaha PT Kimia Farma Tbk (KAEF) ini telah memproduksi beberapa antara lain Chloroquine, Hydroxychloroquine, Azithromycin, Favipravir, Dexamethasone, dan Methylprednisolon. (SKO)