Strategi Adira Finance untuk Dorong Penyaluran Pembiayaan saat Penjualan Mobil Anjlok
- PT Adira Dinamika Multifinance Tbk (ADMF), sebagai salah satu perusahaan pembiayaan utama di Indonesia, juga terdampak oleh lesunya industri otomotif ini.
IKNB
JAKARTA - Kinerja industri otomotif di Indonesia menghadapi penurunan penjualan kendaraan pada 2024. Hingga September 2024, penjualan ritel mobil baru mengalami penurunan sebesar 12% secara tahunan menjadi 657 ribu unit.
Sementara itu, penjualan sepeda motor baru sedikit meningkat sebesar 5% secara tahunan, mencapai 4,7 juta unit. Penurunan ini mencerminkan tekanan yang dialami sektor otomotif, terutama di tengah kondisi ekonomi yang menantang.
Langkah Adira Finance di Segmen Pembiayaan
PT Adira Dinamika Multifinance Tbk (ADMF), sebagai salah satu perusahaan pembiayaan utama di Indonesia, juga terdampak oleh lesunya industri otomotif ini.
Menurut Direktur Utama Adira Finance, Dewa Made Susila, pembiayaan baru perusahaan di segmen otomotif turun sebesar 9% secara tahunan, menjadi Rp27,8 triliun pada sembilan bulan pertama 2024.
"Penurunan ini terutama terjadi pada segmen otomotif, mengingat sektor tersebut saat ini memang sedang lesu," kata Dewa Made Susila, Direktur Utama Adira Finance melalui pernyataan tertulis, dikutip Kamis, 31 Oktober 2024.
Namun, di sisi lain, Adira Finance mampu mencatat pertumbuhan positif pada segmen non-otomotif, mencapai Rp6,8 triliun. Pembiayaan multiguna berperan signifikan dalam menopang kinerja perusahaan pada segmen ini.
- SRIL Pailit, Bagaimana Nasib 45 Ribu Pemegang Saham?
- Gaji Guru Bakal Naik Tahun 2025, Berapa Nominalnya?
- Bukalapak Mau Tutup Sejumlah Lini Usaha, Karyawan Bakal Terdampak
Di bidang pembiayaan syariah, Adira Finance membukukan total pembiayaan baru sebesar Rp5,9 triliun, atau sekitar 21% dari total pembiayaan baru yang disalurkan perusahaan.
Selain itu, sebagai bagian dari komitmen terhadap transisi energi bersih, Adira Finance turut menyediakan pembiayaan untuk kendaraan listrik (EV), baik untuk sepeda motor maupun mobil.
Pada sembilan bulan pertama 2024, perusahaan mencatatkan pembiayaan baru untuk kendaraan listrik sebesar Rp290 miliar, mencerminkan fokusnya pada inovasi dan keberlanjutan.
Ekspansi Jaringan Bisnis dan Inisiatif Digital
Untuk terus mendorong pertumbuhan penyaluran pembiayaan, Adira Finance melakukan ekspansi jaringan bisnis secara selektif di wilayah-wilayah dengan potensi ekonomi tinggi.
Hingga September 2024, Adira Finance mengoperasikan 484 jaringan bisnis di seluruh Indonesia, termasuk cabang-cabang berbasis syariah.
Dari sisi digital, perusahaan mengoptimalkan penjualan melalui platform digital seperti Adiraku, momobil.id, momotor.id, dan dicicilaja.com untuk memudahkan akses layanan bagi masyarakat.
- Baca Juga: Adira Finance, Zurich, dan Danamon Gelar Festival Pasar Rakyat di Solo, Ini yang Dilaksanakan
Adira Finance dan Dukungan untuk UMKM
Mendukung sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menjadi salah satu prioritas Adira Finance di tengah tantangan ekonomi saat ini.
Sejak Agustus 2024, perusahaan meluncurkan Adira Festival Pasar Rakyat (FPR) yang berlangsung hingga Desember 2024 di beberapa daerah. Program ini hadir dengan tiga pilar utama, yaitu peningkatan ekonomi pasar, engagement komunitas, dan program keberlanjutan.
Dengan menjalin sinergi antara pengelola pasar, pedagang, pemerintah, dan masyarakat, Adira Finance berharap pasar rakyat bisa menjadi pusat ekonomi yang lebih modern dan inklusif.
Program Apresiasi Pelanggan: UMRAH Untuk Sahabat
Sebagai bentuk apresiasi terhadap pelanggan setianya, Adira Finance juga menyelenggarakan Program UMRAH Untuk Sahabat pada 14-23 Oktober 2024.
Program ini memungkinkan pelanggan setia untuk memenuhi impian beribadah ke tanah suci, sebuah wujud dukungan Adira Finance bagi kesejahteraan finansial dan spiritual pelanggan.
- Sejarah Sritex, Perusahaan Tekstil Legendaris yang Dinyatakan Pailit
- Sritex (SRIL) Dinyatakan Pailit, Berapa Total Utangnya?
- Utang Bank oleh Sritex (SRIL) Capai Rp13,29 Triliun, Ini Daftar Krediturnya
Diversifikasi Pendanaan
Untuk mendukung pendanaan yang berkelanjutan, Adira Finance terus memperluas diversifikasi sumber pendanaan melalui pembiayaan bersama dengan Bank Danamon, pinjaman bank, dan penerbitan obligasi.
Hingga September 2024, pembiayaan bersama mencakup 48% dari piutang yang dikelola, dan total pinjaman meningkat 24% secara tahunan menjadi Rp19,2 triliun. Gearing ratio perusahaan tercatat di angka 1,9 kali, mencerminkan stabilitas finansial yang cukup baik.
Pada Oktober 2024, Adira Finance juga berhasil menerbitkan Obligasi Berkelanjutan VI Tahap IV Tahun 2024 senilai Rp2,0 triliun, yang oversubscribed sebesar 2,3 kali.
Perusahaan juga memperoleh peringkat internasional dari Moody’s di level Baal/stable, satu tingkat di atas peringkat negara Indonesia, yang diharapkan dapat memberikan akses pendanaan lebih kompetitif di masa depan.