
Strategi BBRI Jaga Pertumbuhan Berkelanjutan Lewat Buyback Saham
- BRI (BBRI) melakukan buyback saham senilai Rp3 triliun untuk menjaga harga saham, memperkuat fundamental, dan mendorong pertumbuhan berkelanjutan.
Bursa Saham
JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) mengambil langkah strategis dengan melakukan pembelian kembali (buyback) saham senilai Rp3 triliun. Keputusan ini bukan sekadar untuk menjaga harga saham di tengah tren koreksi, tetapi juga sebagai bagian dari strategi jangka panjang dalam memperkuat fundamental perusahaan dan mendorong pertumbuhan berkelanjutan.
Direktur Utama BBRI, Sunarso, menegaskan bahwa buyback saham ini memiliki lebih dari satu tujuan. Selain menjaga harga saham, langkah ini juga bertujuan untuk memotivasi pekerja agar lebih giat dan profesional dalam menjalankan tugasnya.
“Tetapi kemudian harus sekali dayung, dua-tiga pulau terlampaui. Artinya, kita pasti menjaga harga saham, dan kemudian untuk memberikan motivasi kepada pekerja supaya lebih giat, lebih profesional, dan menjaga corporate governance yang benar,” ujarnya dalam konferensi pers kinerja keuangan 2024 BBRI, Rabu, 12 Februari 2025.
- AJI Soal Efisiensi RRI-TVRI: Warga Bisa Kehilangan Informasi
- Susul KY, MK Hanya Bisa Bayar Gaji Pegawai Sampai Mei 2025
- IFW Desak Perbankan Ungkap Jika Ada SHGB Laut Jadi Jaminan Utang
Menjaga Pertumbuhan di Tengah Dinamika Ekonomi
Sunarso menekankan bahwa alokasi dana buyback saham mempertimbangkan aspek pertumbuhan yang harus tetap dijaga. Dengan target pasar yang didominasi oleh Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), BBRI yakin dapat terus tumbuh meskipun terdapat berbagai dinamika dalam perekonomian. “Sekarang tinggal bagaimana modal kita. Modal kita sangat melebihi dari cukup, karena CAR [capital adequacy ratio] kita 26%,” tambahnya.
Dengan rasio kecukupan modal yang kuat, BBRI tetap fokus untuk menjaga pertumbuhan bisnisnya. Selain itu, buyback saham juga menjadi strategi optimalisasi modal yang memungkinkan perusahaan menjaga keseimbangan antara ekspansi bisnis dan imbal hasil bagi pemegang saham.
Optimasi Modal dan Dividen
Selain menjaga tingkat permodalan tinggi, BBRI juga memastikan bahwa profitabilitas perusahaan dapat terus didorong untuk mendukung distribusi dividen yang kompetitif bagi pemegang saham. Sunarso menyebutkan bahwa dengan permodalan yang solid, laba yang dihasilkan BBRI dalam lima tahun ke depan tetap layak dibagikan.
“Maka gambaran kira-kira berapa dividend payout ratio, saya kira mungkin mudah-mudahan tidak kurang dibandingkan tahun lalu, di kisaran antara 80%-85% [dari laba], kira-kira seperti itu,” tuturnya.
Langkah ini menunjukkan keseimbangan antara menjaga daya saing perusahaan dan memberikan nilai tambah bagi investor. Buyback saham bukan sekadar upaya stabilisasi harga, tetapi juga bentuk komitmen BBRI dalam membangun fondasi bisnis yang lebih kokoh di tengah persaingan industri perbankan yang semakin dinamis.
Dengan strategi ini, BBRI menunjukkan bahwa buyback saham bukan hanya reaksi terhadap fluktuasi pasar, tetapi bagian dari kebijakan keuangan yang terintegrasi dengan visi pertumbuhan jangka panjang dan peningkatan nilai bagi pemegang saham.