Cimory Dairyland, Taman Bermain Milik Cimory yang Cocok Jadi Destinasi Wisata untuk Keluarga
Bursa Saham

Strategi CMRY dan ULTJ Genggam Pasar di Tengah Program Makan Bergizi Gratis

  • Dua produsen susu, PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY) dan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ), saat ini menantikan adanya stimulus terkait program makan bergizi gratis oleh Pemerintahan Prabowo.

Bursa Saham

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – Dua produsen susu, PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY) dan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ), saat ini menantikan adanya stimulus terkaitq program makan bergizi gratis oleh Pemerintahan Prabowo.

Bahkan, pasar telah merespons hal tersebut, yang tercermin dari kenaikan harga saham CMRY dan ULTJ yang melambung puluhan persen sepanjang tahun ini. Yang menjadi8ji pertanyaan, bagaimana prospek kedua emiten ini mengakhiri tahun ini? 

Berdasarkan laporan keuangannya, pendapatan CMRR pada semester I-2024 berhasil melejit 16,89% (Year-on-Year/YoY) menjadi Rp4,41 triliun. Hal itu pun melambungkan laba bersih perusahaan juga tumbuh 29%, mencapai Rp802,3 miliar. 

Pertumbuhan ini didukung oleh strategi peluncuran produk baru dan peningkatan frekuensi pembelian konsumen. Di semester kedua, CMRY berencana meluncurkan produk baru untuk mendukung pertumbuhan lebih lanjut​. 

Oleh sebab itu, Mirae Asset Sekuritas Indonesia pun memproyeksikan pendapatan Cimory sepanjang tahun ini akan mencapai Rp8,97 triliun, naik 15,47% YoY dari tahun lalu sebesar Rp7,77 triliun, sedangkan laba bersih diperkirakan tumbuh 14,97% menjadi Rp1,24 triliun, dari sebelumnya Rp1,06 triliun.

Tak ayal, emiten bersandikan CMRY ini mendapatkan 14 rekomendasi beli dari 17 analis konsensus Bloomberg, dengan 3 lainnya merekomendasikan tahan. Target harga rata-rata 12 bulan untuk CMRY adalah Rp5.979,69, yang mencerminkan potensi return sebesar 7,3%.

Sementara itu, dari lantai bursa, saham CMRY pada perdagangan Selasa, 22 Oktober 2024, bergerak melesat 1,36% ke level Rp5.600 per saham. Penguatan tersebut mencerminkan kenaikan 40,35% sepanjang tahun ini. 

Selaras dengan CMRY, emiten produsen susu Ultra juga sukses meraup kenaikan pendapatan 7,37% menjadi Rp4,44 triliun pada semester I-2024. Laba bersih ULTJ perusahaan ini pun melesat signifikan sebesar 23,62%, mencapai Rp755,13 miliar. 

Diketahui, manajemen ULTJ menargetkan pertumbuhan penjualan dua digit pada tahun ini dengan mengandalkan stabilnya permintaan konsumen, terutama di segmen minuman. Strategi ini didukung oleh peningkatan efisiensi distribusi dan perluasan penetrasi pasar domestik, khususnya di luar Pulau Jawa. 

Selain itu, ULTJ tengah menyelesaikan pembangunan gudang dan pabrik pengolahan susu UHT untuk meningkatkan kapasitas produksi dan mengurangi biaya operasional, dengan anggaran belanja modal sebesar US$30 juta dari kas internal.

Dari meja konsensus Bloomberg, ULTJ menerima 3 rekomendasi beli dari 3 analis yang mengulas sahamnya, dengan target harga rata-rata 12 bulan sebesar Rp2.700 per saham, yang mencerminkan potensi return sebesar 44,8%.

Sementara itu, hingga perdagangan berjalan hari ini, saham ULTJ terpantau melemah 0,54% ke level Rp1.885 per saham. Kendati melemah, saham ini juga terpantau menanjak 12,42% sepanjang tahun ini. 

Lantas kapan program makan bergizi gratis dijalankan? Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati telah mengonfirmasi alokasi anggaran sebesar Rp71 triliun dalam APBN 2025. Setelah melalui uji coba di beberapa daerah, program ini direncanakan mulai diluncurkan pada 2025. 

Emiten produsen susu diperkirakan akan mendapatkan keuntungan dari program ini, seiring dengan dukungan Gabungan Produsen Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) yang telah diminta mendukung program susu gratis.

Kementerian Pertanian juga mengungkapkan bahwa 48 perusahaan telah disetujui untuk mengimpor sapi perah yang akan dibudidayakan di dalam negeri, dengan target impor mencapai 1 juta ekor sapi perah hingga 2029.