<p>PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk. (PDES) yang merupakan anak usaha Panorama Grup saat menggelar RUPS. / Dok. Perseroan</p>
Industri

Strategi Destinasi Tirta Nusantara Saat Pariwisata Dihantam Corona

  • Komisaris Destinasi Tirta Nusantara Rocky W Praputranto mengatakan kinerja sektor pariwisata turun drastis sejak diterapkannya kebijakan kementerian luar negeri di awal Maret 2020 untuk membatalkan aturan bebas visa kunjungan (BVK) dan visa on arrival (VOA) bagi wisatawan mancanegara (wisman).

Industri
wahyudatun nisa

wahyudatun nisa

Author

JAKARTA – Emiten pariwisata PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk. (PDES) memiliki sejumlah strategi untuk mendongkrak kinerja di tahun mendatang. Hal ini dilakukan lantaran pendapatan perusahaan anjlok hingga 60,4% (year on year/yoy) pada semester I-2020.

Komisaris Destinasi Tirta Nusantara Rocky W Praputranto mengatakan kinerja sektor pariwisata turun drastis sejak diterapkannya kebijakan kementerian luar negeri di awal Maret 2020 untuk membatalkan aturan bebas visa kunjungan (BVK) dan visa on arrival (VOA) bagi wisatawan mancanegara (wisman).

Kinerja sektor ini semakin tertekan dengan kebijakan Kementerian Hukum dan HAM terkait pelarangan sementara orang asing masuk ke Indonesia. Untuk itu, perseroan lebih akan lebih jeli untuk menangkap peluang dan mengembangkan produk wisata baru sesuai dengan tren dari kondisi new normal ini.

“Ke depan, wisman akan banyak melakukan wisata dengan small group ataupun individual dan aktifitas liburannya berbasis special interest di alam terbuka dengan lokalitas destinasi wisata yang khas,” ujar Rocky dalam paparan publik secara virtual di Jakarta, Rabu, 26 Agustus 2020.

Untuk menyikapi sisa tahun 2020, Rocky menyebutkan perseroan bakal melakukan beragam upaya untuk mempertahankan kelangsungan usaha. Misalnya dengan menyiapkan produk liburan untuk wisatawan domestik.

Menurutnya, perseroan akan menawarkan destinasi dan aktifitas wisata lebih banyak di luar ruangan dengan destinasi yang eksotik. Misalnya, destinasi itu seperti Flores, Derawan, Tanjung Puting, ataupun destinasi popular lainnya.

Bertahan Digempur Pandemi

“Kami berupaya maksimal untuk bertahan di tengah pandemi ini dengan terus melakukan komunikasi intens dengan mitra-mitra kami di luar negeri, selain itu kami juga mencoba untuk menjual produk kami ke market domestic,” ungkapnya.

Rocky menyampaikan hal ini tentunya merupakan tantangan. Sebab, selama ini perseroan merupakan wholesaler (grosir) yang menjalankan bisnis secara business to business (b2b) dengan klien dari mancanegara.

Strategi ini diharapkan juga ikut mendongkrak rasio utilitas kendaraan yang dimiliki perseroan. Selama masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) Transisi, armada bus perseroan disewakan ke sejumlah korporasi untuk transportasi antar jemput karyawan.

Dia menyebutkan, emiten anak usaha Panorama Grup bersandi saham PEDS ini juga telah melengkapi diri dengan protokol kesehatan di bawah assesment World Travel and Tourism Council (WTTC) dan Kementerian Kesehatan maupun Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. (SKO)