Strategi PTBA Menuju Tranformasi Penerapan Net Zero Emisi
- PT Bukit Asam Tbk (PTBA), atau anggota holding BUMN pertambangan MIND ID, telah menyiapkan langkah-langkah untuk mewujudkan visi menjadi perusahaan energi dan kimia yang peduli lingkungan.
Korporasi
JAKARTA - PT Bukit Asam Tbk (PTBA), atau anggota holding BUMN pertambangan MIND ID, telah menyiapkan langkah-langkah untuk mewujudkan visi menjadi perusahaan energi dan kimia yang peduli lingkungan.
Direktur Utama PTBA, Arsal Ismail mengatakan, transformasi ini dilakukan untuk mendukung target Net Zero Emission di 2060. Perseroan berupaya meningkatkan kontribusi dalam mendukung ketahanan energi nasional.
"PTBA mengantisipasi bahwa ke depan EBT akan semakin dapat bersaing dengan energi fosil. Seiring dengan perkembangan teknologi, EBT akan semakin efisien. Maka diversifikasi bisnis dilakukan PTBA," kata Arsal Ismail dilansir pada Jumat, 2 Desember 2022.
- BBM Kompak Naik, Ini Daftar Harga Terbaru dari Pertamina hingga Shell
- Harga Emas Antam Tembus Rp1 Juta per Gram, Berikut Daftar Harganya
- Khawatir Terjadi Resesi Ditambah Lama Menganggur, 6 Hal Ini Harus Segera Anda Lakukan
PTBA memiliki tiga strategi, pertama peningkatan portofolio pembangkit listrik berbasis energi baru dan terbarukan (EBT).Hingga saat ini perseroan telah membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Bandara Soekarno-Hatta bekerja sama dengan PT Angkasa Pura II (Persero).
Tak hanya Angkasa Pura II, PTBA juga bekerja sama dengan Jasa Marga Group untuk pengembangan PLTS di jalan-jalan tol. Hingga yang terbaru PTBA menjajaki potensi kerja sama pengembangan PLTS di lokasi operasional Semen Indonesia Group (SIG).
Kedua PTBA melakukan hilirisasi batu bara dan pengembangan industri kimia dengan menyiapkan kawasan ekonomi khusus di Tanjung Enim, Sumatera Selatan, sebagai area untuk pengembangan bisnis pada proyek Coal to DME (Dimethyl Ether).
Ketiga, Carbon Management Program yang mengintegrasikan target pengurangan karbon dalam operasional pertambangan. PTBA telah memiliki serangkaian program untuk memangkas emisi karbon.
Mulai dari mengganti peralatan pertambangan yang menggunakan bahan bakar fosil menjadi elektrik, sistem menerapkan pelaporan produksi secara real time dan daring, hingga reklamasi untuk memulihkan lahan bekas tambang.