Stres Finansial, Lebih dari Seperempat Orang Amerika Malah Lakukan Doom Shopping
- Lebih lanjut disebutkan dalam laporan tersebut. Maraknya belanja online yang dilakukan melalui telepon seluler juga membuat doom shopping semudah melakukan doomscrolling. Hampir US$5,3 miliar atau setara Rp82,35 (kurs Rp15.537) pendapatan penjualan Black Friday ini berasal dari pembelian seluler.
Dunia
JAKARTA - Stres mengenai keuangan, lebih dari seperempat orang Amerika malah melakukan doom shopping atau membelanjakan lebih banyak orang mereka.
Data ini berdasarkan laporan Intuit Credit Karma yang mensurvei lebih dari 1.000 orang dewasa Amerika yang berusia 18 tahun keatas. Survei ini dilakukan secara online di Amerika Serikat oleh Qualtrics antara 3 November-1 November.
Laporan juga menyebut bahwa lebih dari seperempat warga Amerika ini melakukan doom shopping untuk mengelola kekhawatiran mereka mengenai makroekonomi dan urusan luar negeri.
- Distribusi Listrik di IKN Gunakan Kabel Bawah Tanah
- 9 Juta Wiisatawan Diprediksi Banjiri DIY di Akhir Tahun
- Belanja Jangka Panjang Alat Kesehatan Kemenkes Capai Rp60 Triliun
Beberapa kekhawatiran utama di antara responden termasuk inflasi (Indeks Harga Konsumen di Amerika Serikat meningkat 3,2% dari tahun ke tahun di bulan Oktober), kenaikan biaya hidup, perumahan yang tidak terjangkau, dan tidak memiliki cukup uang untuk barang-barang mewah, atau bahkan kebutuhan dasar.
“Seperti halnya malapetaka yang terjadi, kita melihat orang-orang berbelanja tanpa berpikir panjang untuk menenangkan kekhawatiran mengenai perekonomian dan urusan luar negeri, yang dapat berdampak buruk pada kesejahteraan finansial mereka,” Courtney Alev, advokat keuangan konsumen di Credit Karma.
Lebih lanjut disebutkan dalam laporan tersebut. Maraknya belanja online yang dilakukan melalui telepon seluler juga membuat doom shopping semudah melakukan doomscrolling. Hampir US$5,3 miliar atau setara Rp82,35 (kurs Rp15.537) pendapatan penjualan Black Friday ini berasal dari pembelian seluler.
Fenomena ini paling banyak terjadi di kalangan generasi muda, dengan 35% Gen Z dan 43% generasi milenial mengaku melakukan doom shopping. Generasi muda sangat prihatin dengan betapa sulitnya kondisi ekonomi yang dapat berdampak pada upah mereka di masa depan, keamanan kerja, dan kemampuan mereka untuk mendapatkan pekerjaan yang menguntungkan, menurut laporan tersebut.
Temuan lain dalam survei ini meliputi 96% warga Amerika mengkhawatirkan kondisi perekonomian saat ini.
Hampir sepertiga 32% masyarakat Amerika telah menambah utang dalam enam bulan terakhir di tengah peningkatan belanja 27%.