<p>Benarkah vaksin COVID-19 akan beri kekebalan seumur hidup? Ini penjelasannya/freepik.com</p>
Gaya Hidup

Studi: ASI Ibu yang Sudah Divaksin COVID-19 Mengandung Antibodi yang Bantu Lindungi Bayi

  • Sebuah penelitian menyebutkan bahwa ASI dari ibu yang sudah divaksinasi COVID-19 mengandung antibodi yang bantu lindungi bayi

Gaya Hidup

Justina Nur Landhiani

JAKARTA - Sebuah penelitian yang telah dipublikasikan dalam jurnal Breastfeeding Medicine, seperti yang dikutip dari laman The Independent menyebutkan bahwa ASI dari ibu yang telah mendapat dua dosis vaksin COVID-19 mengandung antibodi yang dapat membantu melindungi bayi dari virus Corona.

Studi atau penelitian ini dilakukan dari Desember 2020 dan Maret 2021. Penelitian dilakukan dengan cara air susu ibu dan darah diambil sebagai sampel sebanyak tiga kali, sebelum mendapat vaksin, setelah dosis pertama, dan sekali lagi setelah mendapat vaksin dosis kedua.

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa ada respon antibodi yang kuat dalam darah dan ASI setelah mendapatkan dosis vaksin kedua. Respon tersebut mengalami peningkatan sekitar seratus kali lipat, dibandingkan dengan tingkat respon antibodi sebelum vaksinasi.

Selain itu, tingkat antibodi yang ada pasca mendapat vaksin lebih tinggi, daripada yang terlihat setelah infeksi alami virus.

Sedangkan untuk bayi yang baru lahir, sistem kekebalan tubuh mereka masih mengalami perkembangan, jadi sulit bagi mereka untuk melawan infeksi. Oleh karena itu, bayi baru lahir juga terlalu muda untuk memberikan respon secara memadai terhadap jenis vaksin tertentu.

Joseph Larkin III, seorang penulis senior studi dan profesor di University of Florida mengatakan bahwa vaksinasi menghasilkan peningkatan antibodi yang signifikan terhadap SARS-CoV-2 di ASI, menunjukkan bahwa ibu yang divaksinasi dapat "menularkan" kekebalan ini kepada bayi mereka, sesuatu yang sedang diteliti untuk mengonfirmasinya melalui penelitian yang sedang dilakukan.

Hasil penelitian menyebutkan bahwa vaksin dapat membantu melindungi ibu dan bayi, yang menjadikannya sebagai alasan kuat bagi wanita hamil atau menyusui untuk segera divaksinasi.