Studi Terbaru Memperkuat Viking Mencapai Benua Amerika 500 Tahun Sebelum Columbus
- JAKARTA- Christopher Columbus melakukan empat pelayaran melintasi Samudra Atlantik dari Spanyol untuk menemukan rute laut langsung dari Eropa ke Asia. &nb
Tekno
JAKARTA- Christopher Columbus melakukan empat pelayaran melintasi Samudra Atlantik dari Spanyol untuk menemukan rute laut langsung dari Eropa ke Asia. Dan dia secara tidak sengaja menemukan benua Amerika yang menjadikannya disebut sebagai penemu benua tersebut. Ekspedisinya memulai periode eksplorasi dan kolonisasi Amerika Utara dan Selatan yang berlangsung selama berabad-abad.
Namun, beberapa ilmuwan mengklaim Columbus bukanlah orang pertama yang menemukan benua Amerika. Beberapa percaya bahwa Viking telah mencapai Amerika jauh sebelum Columbus. Sekarang, sebuah studi baru mendukung klaim ini dengan bukti baru yang membuktikan Viking ada lebih dulu sebelum Columbus.
Selain Christopher Columbus, ada teori bersaing yang menyebut kelompok orang lain yang pertama kali mendarat di Amerika. Eric Weiner menulis di NPR beberapa teori ini dengan Biarawan Irlandia yang tiba di abad keenam.
Legenda mengatakan bahwa seorang biarawan Irlandia abad keenam bernama Saint Brendan berlayar ke Amerika Utara dengan perahu kayu yang dilapisi kulit binatang. Namun tidak ada bukti yang mendukung hal ini.
- 5 Rekomendasi Film Keluarga untuk Menemani Berkumpul Saat Lebaran
- Lokasi Salat Idulfitri Jumat 21 April di 2023 Bogor, Tangerang dan Bekasi
- 3 Rekomendasi Makanan Khas Semarang untuk Wisata Kuliner Saat Mudik Lebaran
Pada tahun 1976, Tim Severin meniru perahu Brendan dan berlayar di sepanjang rute yang dijelaskan oleh para biarawan. Mereka mendarat di Kanada untuk membuktikan bahwa perjalanan itu mungkin dilakukan.
Sekitar tahun 1000 M, Leif Erikson, seorang penjelajah Viking berlayar ke tempat yang sekarang disebut Newfoundland dan menyebut tempat itu "Vinland". Meskipun masa tinggal mereka singkat karena permusuhan dengan penduduk asli Amerika Utara, ekspedisi awal Viking ke Amerika Utara telah didokumentasikan. Buktinya adalah permukiman Norse kuno yang ditemukan pada tahun 1960.
Sementara itu Gavin Menzies, seorang pensiunan perwira Angkatan Laut Inggris, dan tim sarjana serta sejarawannya memiliki klaim berbeda. Mereka menyebut seorang penjelajah Tiongkok bernama Zheng He memimpin armada besar kapal layar kayu di awal abad ke-15. Mereka menemukan Amerika 71 tahun sebelum Columbus. Namun, teori Menzies, yang disajikan dalam bukunya 1421: The Year China Discovered America, banyak diperdebatkan oleh sejarawan. Mereka berpendapat bahwa klaimnya tidak didukung dan kurang bukti.
Bukti Baru Mendukung Viking
Di antara ketiga teori tersebut, sebuah studi baru menemukan bukti baru yang mendukung kedatangan Viking di Amerika 500 tahun sebelum Columbus pada 1492. Menurut MailOnline, peneliti dari University of Iceland menganalisis kayu dari lima situs Norse berbeda di Greenland barat. Tempat Viking pernah hidup antara tahun 985 hingga 1450.
Mereka menemukan bahwa spesies pohon yang digunakan di situs Norse bukanlah tanaman asli tanah tersebut. Ini berarti bahwa bahan-bahan tersebut diimpor dari Amerika dan Eropa.
Studi baru berjudul "Timber Imports to Norse Greenland: Lifeline or Luxury?" diterbitkan dalam jurnal Antiquity telah memberikan bukti lebih lanjut bahwa Viking berlayar ke Amerika Utara. Dan mereka mengimpor kayu untuk pembuatan kapal, proyek pembangunan besar, dan pembuatan artefak.
Mereka mengidentifikasi bahwa beberapa kayu berasal dari spesies yang tidak tumbuh secara lokal, seperti hemlock dan pinus Jack. Temuan ini mendukung beberapa kisah Viking yang menyebutkan impor kayu dari Vinland.
Para penulis mencatat bahwa temuan ini menyoroti kemampuan orang-orang Norse Greenland untuk menyeberangi Selat Davis ke pantai timur Amerika Utara. Mereka juga menemukan bahwa seperempat sampel diimpor atau tiba di Greenland sebagai kayu apung, dengan spesies termasuk larch, cemara, pinus Skotlandia, dan cemara.