Pemkab Badung Cegah Stunting Melalui Gerakan Makan Ikan
Nasional

Stunting di Papua Parah, Prevalensi Capai 31 Persen

  • Kabupaten Tambrauw tercatat memiliki angka stunting tertinggi di Papua Barat Daya dengan nilai presentase mencapai 31,8 persen, diikuti oleh Sorong Selatan, Kota Sorong, Raja Ampat, Kabupaten Sorong, dan Maybrat.

Nasional

Muhammad Imam Hatami

JAKARTA - Angka stunting di Papua Barat Daya tergolong cukup parah. Data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 menunjukkan prevalensi stunting di provinsi tersebut mencapai 31 persen. 

Kabupaten Tambrauw tercatat memiliki angka stunting tertinggi di Papua Barat Daya dengan nilai presentase mencapai 31,8 persen, diikuti oleh Sorong Selatan, Kota Sorong, Raja Ampat, Kabupaten Sorong, dan Maybrat. 

Angka stunting di Kota Sorong bahkan mengalami peningkatan dari 27,2 persen menjadi 31 persen, dan di Kabupaten Sorong naik dari 23,8 persen menjadi 27,3 persen. 

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) mendorong pemerintah daerah Papua Barat Daya untuk mengambil langkah konkret guna mempercepat penurunan angka stunting di wilayah tersebut.

"Kalau kita lihat dari data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 masih 31 persen dan masuk kategori sangat tinggi," terang sisten Deputi Ketahanan Gizi dan Promosi Kesehatan Kemenko PMK, Jelsi Natalia Marampa, di Sorong, Senin, 30 September 2024.

Peran Pemerintah Atasi Stunting

Kemenko PMK menekankan pentingnya pemberian ASI eksklusif hingga enam bulan sebagai salah satu upaya efektif untuk mencegah stunting. 

Kemenko PMK juga menemukan beberapa bayi berusia enam bulan telah diberikan susu formula, kondisi tersebut menunjukkan perlunya pengetahuan lebih lanjut akan pentingnya ASI eksklusif di wilayah tersebut.

"Dalam kunjungan ini Menko PMK mendapatkan seorang bayi berusia enam bulan diberikan susu formula, sehingga cakupan ASI eksklusif harus ditingkatkan," 

Selain itu, Kemenko PMK mendorong para ibu hamil dan balita untuk rutin berkunjung ke posyandu guna memantau perkembangan kesehatan anak. 

Ibu hamil diharapkan melakukan pemeriksaan kehamilan minimal enam kali di puskesmas untuk memastikan kesehatan bayi. Calon pengantin perempuan juga disarankan menjalani pemeriksaan kesehatan sebelum hamil sebagai langkah pencegahan stunting. 

Diketahui, pemerintah melalui puskesmas telah menyalurkan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) lokal bagi balita stunting, yang didanai oleh APBN.

"Sumber bantuan PMT lokal dari APBN pusat langsung ke puskesmas," 

Permasalahan Stunting di Indonesia

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, tingkat stunting di Indonesia pada tahun 2023 tercatat sebesar 21,5 persen. umlah tersebut hanya mengalami penurunan tipis sebesar 0,1 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai 21,6 persen. 

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan salah satu faktor yang menghambat penurunan signifikan angka stunting adalah belum adanya model implementasi yang benar-benar efektif untuk program-program yang telah dirancang. 

Menurutnya, kendala utama terletak pada pelaksanaan program di lapangan, banyak inisiatif yang sudah dicanangkan tidak diimplementasikan secara optimal. 

Hal ini menyebabkan upaya pencegahan stunting tidak memberikan hasil yang maksimal sesuai harapan pemerintah. Ia menekankan pentingnya memperbaiki eksekusi di tingkat daerah dan memastikan setiap program berjalan dengan baik agar target penurunan stunting dapat tercapai secara signifikan di masa mendatang.

“Masalah eksekusi di lapangannya, implementasi di lapangannya, itu belum ketemu model implementasi di lapangan yang pas. Nah, itu yang sekarang sedang kita cari model pas-nya,”  terang Menkes, dilansir Antara, Senin, 30 September 2024.