Subaru Targetkan 50% Penjualannya untuk Kendaraan Listrik pada 2030
- Produsen mobil asal Jepang ini juga dikabarkan berencana untuk menginvestasikan sekitar US$10,51 miliar dalam 10 tahun kedepan untuk elektrifikasi.
Dunia
SHIBUYA - Subaru, menyatakan mereka akan menargetkan penjualan tahunan 50 persen untuk kendaraan listrik pada 2030. Angka itu setara dengan 600.000 kendaraan listrik untuk target penjualan global.
Sebagaimana dilancir CNA Rabu 2 Agustus 2023, produsen mobil asal Jepang ini juga dikabarkan berencana untuk menginvestasikan sekitar US$10,51 miliar atau setara dengan Rp157,65 triliun (kurs Rp15.000) dalam 10 tahun kedepan untuk elektrifikasi.
Subaru memang sedang mempercepat elektrifikasinya, bahkan pada 31 Juli 2023 lalu perusahaan dilaporkan memulai pembicaraan untuk membangun kemitraan jangka menengah hingga panjang bersama Panasonic Energy untuk Pasokan Baterai Li-ion Silinder Otomotif, seperti disebutkan dalam situs resmi Subaru Corporation.
- Orang Tua Wajib Tahu, Berikut Cara Deteksi Gangguan Pendengaran pada Bayi
- ABB Dorong Pemerintah Terus Gulirkan Insentif dalam Perbanyak Kendaraan Listrik
- Promo Spesial Kemerdekaan, Harga Tambah Daya PLN Hanya Rp170.845
Untuk mencapai target tersebut, Chief Executive Subaru, Atsushi Osaki, menyebutkan, “lima tahun mendatang hingga 2028 adalah periode yang sangat penting bagi kami untuk mewujudkan tujuan tersebut.”
Subaru juga dilaporkan telah menetapkan ambisi baru dengan menginginkan setidaknya dua per lima dari penjualan global tahunan untuk menjual mobil listrik dan hybrid.
Perusahaan yang berdiri semenjak tahun 1953 ini berencana untuk menjual 400.000 kendaraan listriknya di Amerika Serikat pada tahun 2028, dan mereka akan meningkatkan jajaran mobil listriknya menjadi delapan model pada akhir tahun yang sama.
Saat ini, Subaru sedang memproduksi massal mobil listrik pertamanya, Solterra, di pabrik Toyota Motomachi. Mereka juga berencana untuk meluncurkan tiga model mobil listrik baru pada akhir 2026 dan empat lagi pada akhir 2028.
Dengan langkah-langkah tersebut, Subaru, yang terkenal mengandalkan pasar Amerika Utara, mengikuti jejak produsen mobil Jepang yang lebih besar seperti Toyota dalam mengintensifkan upaya elektrifikasinya.
Sebagai bagian dari strategi global Toyota, Subaru, yang merupakan anak perusahaan Toyota, berencana untuk memulai produksi mobil listriknya di Amerika Serikat sekitar tahun 2027 atau 2028, sebagai respons terhadap meningkatnya minat konsumen AS terhadap mobil listrik.