<p>Ilustrasi pembangunan infrastruktur. / Dok. Kementerian PUPR</p>
Industri

Subholding Baja Konstruksi Rampung, Krakatau Steel Target Proyek Infrastruktur 2020-2023

  • Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengatakan, pihaknya kini menargetkan proyek-proyek infrastruktur di Indonesia yang bernilai US$470 miliar sepanjang 2020-2023.

Industri

Reza Pahlevi

JAKARTA – PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) kini menargetkan proyek-proyek infrastruktur dari pemerintah setelah merampungkan subholding Krakatau Baja Konstruksi pada 31 Agustus 2021. 

Sebagai informasi, subholding BUMN ini beranggotakan tiga anak usaha Krakatau Steel, yaitu PT Krakatau Wajatama (KWT) sebagai induk subholding, PT KHI Pipe Industries (KHI), dan PT Krakatau National Resources (KNR) yang di dalamnya termasuk PT Krakatau Niaga Indonesia.

Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengatakan, pihaknya kini menargetkan proyek-proyek infrastruktur di Indonesia yang bernilai US$470 miliar sepanjang 2020-2023.

“(Proyek-proyek tersebut) menjadi sebuah potensi bagi Subholding Krakatau Baja Konstruksi sebagai penyedia material baja terlengkap dari mulai material baja hingga produk jadi,” ujar Silmy dalam keterangan resmi, Senin, 13 September 2021.

Silmy juga menjelaskan masing-masing perusahaan dalam subholding ini, baik itu KWT, KHI, maupun KNR, memiliki pengalaman dalam menggarap proyek infrastruktur bersama BUMN Karya.

Beberapa proyek pernah ditangani tersebut adalah proyek East Connection Taxiway Bandara Soekarno Hatta, proyek water line pipe SPAM Gresik, dan proyek Dermaga Tanjung Mas bersama PT Hutama Karya (Persero); proyek PLTA Peusangan Takengon PT PP (Persero) Tbk (PTPP); serta proyek Pengadaan Transmisi 500kV Sumatra PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT).

Selain bersama BUMN Karya, anggota subholding juga pernah menggarap proyek Senoro Gas Development Pertamina-Medco E&P dan proyek North Duri Development PT Chevron Pacific Indonesia.

Selanjutnya, mereka juga turut serta dalam proyek Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, pembangunan Jakarta International Stadium, Pertashop Pertamina, proyek Kereta Cepat Indonesia China, dan proyek-proyek baik nasional maupun swasta lainnya.

Silmy mengungkapkan kinerja Krakatau Baja Konstruksi sampai dengan Agustus 2021 telah mencatat nilai penjualan sebesar Rp3,4 triliun dan laba bersih sebesar Rp111,9 miliar.

“Dengan modal kinerja yang baik ini, Subholding Krakatau Baja Kontruksi ini dapat memberikan kontribusi positif bagi kinerja PT Krakatau Steel (Persero) Tbk,” tuturnya.