<p>PT Pertamina Gas (Pertagas) / Dok. Pertagas</p>
Industri

Pertagas Niaga Pasok Gas AICE Sumatera Industry di KEK Sei Mangkei

  • JAKARTA – PT AICE Sumatera Industry yang berlokasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, Kabupaten Simalungun mulai memanfaatkan gas pipa yang disuplai oleh PT Pertagas Niaga (PTGN), subholding gas PT Perusahaan Gas Negara Tbk alias PGN. President Director PTGN Linda Sunarti mengatakan, saat ini jumlah gas yang diserap oleh AICE sebesar 0,03 Million Standard Cubic […]

Industri
Aprilia Ciptaning

Aprilia Ciptaning

Author

JAKARTA – PT AICE Sumatera Industry yang berlokasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, Kabupaten Simalungun mulai memanfaatkan gas pipa yang disuplai oleh PT Pertagas Niaga (PTGN), subholding gas PT Perusahaan Gas Negara Tbk alias PGN.

President Director PTGN Linda Sunarti mengatakan, saat ini jumlah gas yang diserap oleh AICE sebesar 0,03 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD). Menurutnya, jumlah ini akan naik secara bertahap seiring dengan bertambahnya kapasitas industri hingga 0,08 MMCFD.

“Pertumbuhan konsumen industri PTGN di Sumatera Utara terus bertambah,” katanya dalam keterangan resmi yang diterima Senin, 14 Juni 2021.

Ia bilang, ketersediaan gas tersebut memberikan optimisme bagi industri untuk meningkatkan daya saing. AICE sendiri merupakan perusahaan asal Singapura yang selama ini dikenal sebagai salah satu industri di bidang manufaktur es krim.

Gas untuk AICE selama ini, diperoleh dari lapangan gas di wilayah Sumatera bagian Utara yang selanjutnya diangkut dengan menggunakan pipa transimisi.

Operasionalnya melewari Pertamina Gas ruas Arun-Belawan-Kawasan Industri Medan (KIM), hingga KEK Sei Mangkei, Sumatera Utara sepanjang 500 kilometer.

Adapun PTGN bertindak sebagai pihak yang ditugaskan sebagai koordinator pengelolaan gas di Wilayah Sumatera Bagian Utara. Salah satu tugas utama PTGN, yakni bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menjamin pemenuhan kebutuhan gas.

“Tersedianya gas alam melalui pipa diharapkan bisa memberi kontribusi positif bagi industri di Sumatera Utara. Ini akan menjamin kepastian suplai gas alam sebagai energi bersih dengan harga yang lebih ekonomis,” ungkap Linda.