Subsidi Dicabut, Minyak Goreng Curah Masih di atas Harga Eceran Tertinggi
- Setelah Kementerian Perindustrian (Kemenperin) resmi mencabut subsidi minyak goreng curah (MGC) 31 Mei 2022. Nyatanya harga minyak goreng curah masih diatas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah Rp14.000.
Nasional
JAKARTA - Setelah Kementerian Perindustrian (Kemenperin) resmi mencabut subsidi minyak goreng curah (MGC) pada 31 Mei 2022, harga minyak goreng curah terpantau masih di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah yaitu Rp14.000 per liter.
Berdasarkan pantauan TrenAsia di wilayah Bogor pada Selasa 7 Juni 2022, harga MCG masih berada di kisaran Rp16.000 - Rp18.000 per liter. Pedagang menilai, pemerintah belum bisa menstabilkan kembali harga MGC.
"Harga di sini masih Rp16.000 per liter, belum bisa kasih (harga) di bawah itu. Takut rugi," ujar Asnun salah satu pedagang toko klontong di Bogor saat ditemui TrenAsia.
- 7 Film Indonesia Paling Laris dengan Jumlah Penonton Terbanyak Sepanjang Masa
- KPPU Endus Dugaan Kartel di Minyak Goreng, Anak Usaha Indofood hingga Musim Mas Dipanggil
- Emiten Milik Grup Djarum (TOWR) Tebar Dividen, Segini yang Didapat Orang Terkaya se-Indonesia Hartono Bersaudara
Asnun mengakui, harga minyak sempat turun pada akhir Mei lalu. Akan tetapi, para pedagang masih kesulitan untuk menjual MGC sesuai dengan HET. Di sisi lain, Asnun melihat daya beli masyarakat untuk MGC sudah berangsur naik sebanyak 10% dibandingkan dengan saat kelangkaan terjadi.
Berbeda dengan Asnun, pedagang toko klontong lainnya, Heru mengatakan, harga MGC sudah turun sebanyak Rp7.000 sejak minggu lalu. Ia bercerita pernah menjual MGC seharga Rp25.000 per liter, sedangkan saat ini Heru membanderol satu liter MGC seharga Rp18.000.
"Sekarang saya jual Rp18.000 per liter, ini sudah turun jauh dari minggu lalu. Kalau menjual sesuai HET saya belum bisa," kata Heru kepada TrenAsia Selasa 7 Juni 2022.
Heru berharap pemerintah terus memperhatikan daya beli masyarakat dan bisa mengendalikan harga minyak kembali ke normal sebelum kelangkaan. Apalagi, kedua pedagang ini mengaku menjadi serbuan emak-emak yang mengeluh soal harga minyak goreng yang belum juga kembali normal.