Nampak penjual tengah merapikan susunan tabung gas LPG 3Kg di sebuah agen gas kawasan Cipondoh Kota Tangerang.Kamis 5 Januari 2022. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Energi

Subsidi LPG Jebol, Kemenkeu Sebut Masih Bisa Otak Atik Anggaran

  • Kementerian Keuangan tak menampik bahwa penyaluran LPG 3kg atau LPG Subsidi memang telah melampaui kuota yang ditetapkan atau jebol pada Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2024.

Energi

Debrinata Rizky

JAKARTA - Kementerian Keuangan tak menampik  penyaluran LPG 3kg atau LPG Subsidi telah melampaui kuota yang ditetapkan. 

Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatarwata mengatakan meskipun telah melewati kuota yang ada,  anggaran subsidi energi cukup fleksibel termasuk LPG 3 kg, BBM dan listrik. Sehingga masih ada ruang fiskal untuk anggaran subsidi meski over kuota.

"Untuk LPG subsidi Pertamina mengatakan kuotanya sudah terlampaui. Memang kita lihat di sini volumenya sudah  1,9% di atas pagu atau kuotanya ini," katanya dalam APBN KiTa Edisi Desember pada Rabu, 11 Desember 2024.

Namun anak buah Sri Mulyani ini menyebut masih akan terus memantau perkembangan yang ada terutama di musim Natal dan tahun Baru (Nataru) . Pada periode ini diprediksi penyaluran subsidinya terus meningkat.

Berdasarkan data Kementerian Keuangan, per November 2024 realisasinya BBM telah diberikan sebanyak 15.105,6 kilo liter (Kl) atau peningkatan sebesar 1,1%.  Lalu untuk LPG 3 Kg sebanyak 6.858,2 juta kilo liter atau tumbuh 1,9%, Sedangkan untuk listrik bersubsidi telah disalurkan ke 41,5 juta pelanggan atau mengalami pertumbuhan 4,4%. 

Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) mencatatkan  realisasi penyaluran LPG 3 Kg subsidi sudah melebihi kuota. Over kuota mencapai 3 persen dari yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024.

Direktur PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri juga tidak membantah jika distribusi gas melon ini terlahir tembus 103%. Pada APBN 2024 penetapan kuota LPG subsidi diangka 8,03 juta metrik ton (MT).

"Untuk realisasi PSO yang sudah dijalankan hingga Desember ini.  Seperti yang saya sampaikan tadi, untuk LPG memang ada kelebihan kurang lebih 3 persen over quota," kata Simon saat konferensi pers di Kementerian BUMN, Jakarta pada Senin, 9 Desember 2024.

Jebolnya kuota LPG 3 kg sebelumnya telah diprediksi oleh Plt Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana.  Dadan mengatakan, pemerintah memprediksi realisasi penyaluran LPG 3 kg tahun ini mencapai 8,121 juta MT. Alias jebol sekitar 1,13% dari kuota APBN Tahun 2024 sebesar 8,03 juta MT.

Berdasarkan data Pertamina kebutuhan Gasoline (bensin) selama periode Satgas diperkirakan meningkat sekitar 5% dibanding rerata normal, sedangkan Gasoil (solar) diprediksi turun sekitar 3,3% karena adanya pembatasan operasional kendaraan angkutan barang atau truk.

Sementara kebutuhan LPG untuk konsumsi rumah tangga selama periode Satgas diprediksikan mengalami kenaikan sekitar 2,7% dibanding rerata normal.

Simon menuturkan, stok ketahanan BBM selama periode Nataru tahun ini yakni di antaranya LPG 15,43 hari, kerosene 13,54 hari, Pertalite 17,26 hari, Pertamax 20,74 hari, Pertamax Turbo 39,71 hari. Kemudian, Bio Solar 17,14 hari, Dexlite blending, Pertamina Dex 28,72 hari, dan avtur sebanyak 28,43 hari.