Gedung Krakatau Steel di kawasan Gatot Subroto Kuningan.
Korporasi

Sudah Lebihi Catatan 2020, Krakatau Steel Bukukan Laba Bersih Rp609 Miliar per Juli 2021

  • PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp609 miliar per Juli 2021. Jumlah ini bahkan sudah melewati capaian laba bersih sepanjang 2020 yang sebesar US$23,6 juta atau setara Rp332,8 miliar (asumsi kurs Rp14.105 per dolar AS).
Korporasi
Reza Pahlevi

Reza Pahlevi

Author

JAKARTA – PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp609 miliar per Juli 2021. Jumlah ini bahkan sudah melewati capaian laba bersih sepanjang 2020 yang sebesar US$23,6 juta atau setara Rp332,8 miliar (asumsi kurs Rp14.105 per dolar AS).

Direktur Utama KRAS Silmy Karim mengatakan perusahaannya berhasil meningkatkan kinerja keuangan meski masih dalam masa pandemi COVID-19 dan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dalam periode Juli 2021.

“Penjualan Krakatau Steel juga meningkat 44,1%. Hingga periode Juli 2021, Krakatau Steel berhasil membukukan penjualan sebesar Rp17,7 triliun,” ujar Silmy dalam siaran pers, Jumat, 27 Agustus 2021.

Jumlah pendapatan sebesar Rp17,7 triliun tersebut berarti KRAS sudah memenuhi 63,2% target pendapatannya tahun ini. KRAS menetapkan target pendapatan tahun ini di angka Rp28 triliun.

Selain itu, kinerja penjualan ekspor baja KRAS juga meningkat pada 2021. Per Juli 2021, nilai penjualan ekspor meningkat 515% menjadi Rp1,98 triliun. Produk hot rolled coil dan hot rolled plate menjadi produk yang diekspor ke berbagai negara.

“(termasuk) ke berbagai negara di Eropa seperti misalnya Portugal, Spanyol, Italia, Jerman, dan Belgia, juga ke negara Malaysia dan Australia,” beber Silmy.

Peningkatan ekspor menjadi bagian dari strategi KRAS membantu kinerja penjualan produk pada masa pandemi. Selain meningkatkan penjualan, KRAS juga melakukan upaya efisiensi yang berkelanjutan.

Upaya efisiensi yang dilakukan pun dapat menurunkan fixed cost yang menggerus profitabilitas Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut hingga 19% dan variable cost hingga 11% pada 2021. 

“Kami berupaya untuk menjaga tren peningkatan kinerja ini dapat terus positif. Ke depan kami pun akan terus mengembangkan pangsa pasar ekspor lebih luas lagi,” kata Silmy.

Pada 2020 lalu, KRAS akhirnya berhasil mencatat laba bersih sebesar US$23,6 juta atau setara Rp332,8 miliar setelah 8 tahun sebelumnya selalu mencatat rugi. KRAS bahkan mencatat rugi bersih sebesar Rp7,1 triliun pada 2019 lalu.