Film ini akan tayang di bioskop mulai 16 Januari 2025 dan membawa kisah tentang seorang ibu yang berjuang melindungi anaknya yang lahir dari sekte misterius di tengah hutan.
Hiburan

Sudah Tayang di Bioskop, Ini 5 Fakta Menarik Film Horor Bayang-Bayang Anak Jahanam

  • Film ini mulai membawa kisah tentang seorang ibu yang berjuang melindungi anaknya yang lahir dari sekte misterius di tengah hutan.

Hiburan

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA - Film horor terbaru Indonesia, Bayang-bayang Anak Jahanam, siap menghantui penggemar genre horor di tanah air dengan cerita yang tak hanya menegangkan, tetapi juga menyentuh sisi emosional yang mendalam. 

Film ini mulai tayang di bioskop Kamis, 16 Januari 2025 dan membawa kisah tentang seorang ibu yang berjuang melindungi anaknya yang lahir dari sekte misterius di tengah hutan. Berikut adalah 5 fakta menarik tentang film yang disutradarai oleh A.R.M. ini:

1. Cerita yang Memadukan Horor dan Drama Emosional

Bayang-bayang Anak Jahanam tidak hanya menawarkan ketegangan khas film horor, tetapi juga mengeksplorasi tema emosional yang kuat tentang hubungan ibu dan anak. Fokus utama cerita ini adalah pada Gina (diperankan oleh Taskya Namya), seorang ibu yang berusaha melindungi anaknya, Agni (Ali Fikry), yang dianggap sebagai ancaman oleh dunia. 

Dilema cinta seorang ibu terhadap anak yang dianggap "jahat" oleh masyarakat menjadi inti dari kisah ini, yang pasti akan membuat penonton terhanyut dalam drama emosional yang mengiringi setiap teror yang terjadi.

2. Debut Genre Horor bagi Taskya Namya

Taskya Namya, yang dikenal sebagai salah satu aktris muda berbakat di Indonesia, memberikan penampilan yang berbeda dalam Bayang-bayang Anak Jahanam. Ini adalah debutnya dalam genre horor, dan peran Gina sebagai seorang ibu yang penuh perjuangan menjadi tantangan tersendiri.

Taskya mengungkapkan bahwa saat syuting dimulai pada 2018, dia masih sangat muda dan tidak memiliki pengalaman keibuan. Namun, dia belajar banyak untuk mendalami peran ini, bahkan melakukan pendekatan personal dengan Ali Fikry untuk membangun chemistry yang kuat sebagai ibu dan anak di layar.

3. Inspirasi dari Legenda Kelam

Cerita dalam Bayang-bayang Anak Jahanam terinspirasi dari legenda kelam yang berasal dari sebuah desa terpencil. Dalam legenda tersebut, terdapat sosok arwah penuh dendam yang dikenal sebagai “anak jahanam.” Sosok ini membawa teror dan malapetaka bagi masyarakat sekitar. Film ini mengangkat mitos tersebut dan memadukannya dengan kisah fiksi yang menggugah. Pemilihan tema ini memberikan nuansa horor yang sangat kental, sekaligus menghadirkan unsur mistis yang mengusik ketenangan.

4. Tantangan Bagi Para Pemain dan Kru

Proses produksi Bayang-bayang Anak Jahanam yang dimulai pada 2018 menjadi perjalanan panjang bagi para pemain dan kru. Salah satu tantangan terbesar datang dari pembentukan karakter dan suasana horor yang harus tetap terasa nyata. 

Selain itu, chemistry antara Taskya Namya dan Ali Fikry sangat diperhatikan, dengan Taskya yang berusaha membangun kedekatan personal dengan Ali untuk memastikan peran ibu dan anak terasa autentik. Bukan hanya akting, namun kualitas teknis seperti desain produksi dan sinematografi juga turut menunjang atmosfer horor yang memukau.

5. Pesan Emosional yang Mendalam

Film ini ingin menyampaikan pesan emosional yang kuat tentang pengorbanan orang tua, terutama seorang ibu, yang harus menghadapi kenyataan pahit bahwa anak mereka dianggap sebagai ancaman. Produser Bayang-bayang Anak Jahanam, Dilip Chugani, menyatakan bahwa premis cerita ini sederhana, namun sangat menyentuh: bagaimana jika anak kita adalah seorang anak jahanam? Apakah kita masih bisa menyayanginya? Film ini mengajak penonton untuk merenung tentang cinta tanpa syarat dari orang tua, bahkan dalam situasi yang paling sulit sekalipun.

Nah, dengan durasi sekitar 78 menit, Bayang-bayang Anak Jahanam menawarkan pengalaman menonton yang penuh ketegangan, misteri, dan emosi yang mendalam. Jangan lewatkan kesempatan untuk menyaksikan film yang menggabungkan horor dan drama keluarga ini di bioskop mulai 16 Januari 2025.