Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Jalan Tol Trans Sumatra Ruas Pekanbaru - Padang Seksi Pekanbaru - Bangkinang sepanjang 30,9 kilometer pada Rabu, 4 Januari 2022.
Nasional

Sudah Telan APBN Rp83,74 Triliun Sejak 2015, Proyek Tol Trans Sumatra Molor dari Target 2024

  • Staf Khusus Menteri BUMN III Arya Sinulingga mengatakan target Tol Trans Sumatra yang akan menghubungkan Lampung hingga ke Aceh di utara Sumatera tidak akan tercapai

Nasional

Ananda Astri Dianka

JAKARTA – Peraturan Presiden No. 117 Tahun 2015 mengamanahkan proyek jalan tol Trans Sumatra ditargetkan rampung dan beroperasi penuh pada 2024.

Sayangnya, megaproyek ini dipastikan bakal molor. Staf Khusus Menteri BUMN III Arya Sinulingga mengatakan target Tol Trans Sumatra yang akan menghubungkan Lampung hingga ke Aceh di utara Sumatera tidak akan tercapai. 

Menurut Arya, yang paling mungkin dicapai proyek tol Trans Sumatera yakni dari Lampung hingga Jambi. Targetnya kini, pembangunan tahap 1 Jalan Tol Trans Sumatera dari Bakauheni hingga Jambi dapat tercapai pada tahun 2024.

Dengan molornya waktu pengerjaan proyek, kebutuhan dana pembangunan tentunya bengkak. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, sejak 2015-2022, anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) telah menyuntik modal (Penyertaan Modal Negara/ PMN) sebanyak Rp83,74 triliun.

Dana ini diberikan kepada perusahaan konstruksi milik negara yakni PT Hutama karya (Persero) atau HK sebagai penerima penugasan. Total Rp83,74 triliun terdiri dari terdiri dari Rp3,6 triliun (2015), Rp2 triliun (2016), Rp10,5 triliun (2019): Rp11 triliun (2020); Rp25,29 triliun (2021), dan Rp31,35 triliun (2022).

Saat ini, lebih dari 1.100 km jalan tol telah dibangun. Perinciannya, 9 ruas yang beroperasi yaitu Bakauheni – Terbanggi Besar (Bakter), Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung (Terpeka), Palembang – Indralaya (Palindra), Bengkulu – Taba Penanjung, Pekanbaru – Dumai (Permai), Pekanbaru – Bangkinang, Medan – Binjai, Binjai – Stabat dan Sigli – Banda Aceh (Seksi 2, 3 & 4).

Proyek yang belum selesai per September 2022:

Padang-Sicincin: 45%, target selesai 2024 (HK)

Pekanbaru – Bangkinang: 84% (HK)

Sigli – Banda Aceh: 91% (Adhi Karya)

Bangkinang – Pangkalan: 66% (Wijaya Karya)

Indrapura – Kisaran: 60% (PT PP)

Indralaya – Prabumulih: 79% (HK)

Prabumulih – Muara Enim: 8% (Waskita Karya)

Binjai – Langsa: 51% (HK)