<p>Karyawan menunjukkan logam mulia di Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis, 23 Juli 2020. Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk. (Antam) pada hari ini, Kamis 23 Juli 2020 dipatok lebih rendah untuk ukuran 1 gram dibanderol Rp977.000, sedangkan pada posisi kemarin, Rabu 22 Juli 2020 sempat menyentuh level baru Rp982.000 untuk ukuran 1 gram, yang merupakan level tertinggi sepanjang sejarah.  PT Aneka Tambang Tbk. melansir penjualan emas di tingkat ritel tetap menggeliat kendati harga emas menyentuh rekor baru. Penjualan secara daring atau online diakui meningkat signifikan dalam tiga bulan terakhir. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Sudah Tembus Rekor Rp1,02 Juta Segram, Harga Emas Antam Hari Ini Masih Meroket

  • Harga logam mulia milik Antam naik Rp12.000 per gram ke level rekor tertinggi baru lagi sepanjang sejarah Rp1.028.000 per gram. Alhasil, harga jual kembali (buyback) emas Antam turut terangkat Rp13.000 per gram ke level Rp926.000 per gram.

Industri
wahyudatun nisa

wahyudatun nisa

Author

JAKARTA – Harga emas hari ini, Sabtu, 1 Agustus 2020, masih terus melambung hingga menembus Rp1,02 juta per gram di laman Logammulia.com milik PT Aneka Tambang Tbk. atau Antam.

Harga logam mulia milik Antam naik Rp12.000 per gram ke level rekor tertinggi baru lagi sepanjang sejarah Rp1.028.000 per gram. Alhasil, harga jual kembali (buyback) emas Antam turut terangkat Rp13.000 per gram ke level Rp926.000 per gram.

Pada Senin, 27 Juli 2020, harga emas Antam naik Rp8.000 per gram menjadi Rp997.000 per gram. Diikuti kenaikan buyback Rp7.000 per gram ke level Rp896.000 per gram.

Kemudian, pada Selasa, 28 Juli 2020, emas Antam mencapai rekor tertinggi sepanjang masa. Logam mulia tercatat melonjak Rp25.000 per gram menjadi Rp1.022.000 per gram. Begitu pula buyback emas Antam pun turut terangkat Rp23.000 per gram ke level Rp919.000 per gram.

Namun pada perdagangan Rabu, 29 Juli 2020, harga emas Antam menurun meski nilainya menetap di atas Rp1 juta per gram. Logam mulia tercatat stagnan di level Rp1.013.000 per gram. Buyback emas Antam turut stagnan di level Rp910.000 per gram.

Pada Kamis, 30 Juli 2020, harga emas Antam naik tipis Rp3.000 per gram menjadi Rp1.016.000 per gram. Buyback emas Antam pun turut terangkat Rp3.000 per gram ke level Rp913.000 per gram.

Sementara, pada Jumat, 31 Juli 2020, harga logam mulia Antam tak beranjak dari harga jual hari sebelumnya. Pada Jumat pagi, harga emas sebesar Rp1.016.000 per gram dan buyback sebesar Rp913.000 per gram.

Potensi Terus Menanjak

Saat bersamaan, harga komoditas emas naik pada akhir perdagangan Sabtu pagi, 1 Agustus 2020. Hal ini terjadi seiring dengan merosotnya dolar Amerika Serikat (AS) dan menurunnya perekonomian negeri Paman Sam itu. Alhasil, komoditas itu menjadi buruan investor sebagai aset aman.

Dikutip dari Antara, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi COMEX New York Mercantile Exchage naik US$19,1 atau 0,97% menjadi US$1.985,9 per ounce. Sementara untuk emas berjangka turun 0,57% pada perdagangan Kamis, 30 Juli 2020. Nilainya turun US$11,1 menjadi US$1.942,3 per ounce.

Pada perdagangan sebelumnya, Rabu, 29 Juli 2020, emas berjangka naik US$8,8 atau 0,45% menjadi US$1.953,4 setelah terangkat US$13,6 atau 0,7% menjadi US$1.944,6 pada Selasa, 28 Juli 2020. Emas berjangka juga berhasil menembus level psikologis US$1.900 pada Senin, 27 Juli 2020. Nilainya melonjak US$33,5 atau 1,77%, menjadi US$1.931.

Analis Standard Chartered, Suki Cooper, mengatakan lingkungan makro masih tetap sangat positif dan harga terus melacak suku bunga riil. “Pelemahan ekstrem dalam dolar telah membantu menopang harga emas lebih lanjut,” katanya.

Dolar Melorot

Menurutnya dolar berada di jalur untuk penurunan bulanan terbesar dalam hampir satu dekade. Data menunjukkan ekonomi AS mengalami pukulan terberat pada kuartal II-2020 akibat pandemi COVID-19. Sementara, investor juga bersiap menghadapi situasi politik yang tidak pasti di negara itu.

Emas telah melonjak hampir 30% sepanjang 2020, didorong oleh suku bunga rendah secara global. Terlebih stimulus luas dari bank-bank sentral menambah dukungan untuk logam yang dianggap sebagai tempat berlindung dari inflasi dan penurunan nilai mata uang tersebut.

Bank of America (BofA) Global Research menyebutkan dengan kebijakan suku bunga sudah pada atau bahkan di bawah batas nol, dukungan untuk harga emas berasal dari inflasi yang lebih tinggi. BofA juga memperkirakan emas akan mencapai US$3.000 per ounce dalam 18 bulan mendatang.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September naik 85,4 sen atau 3,66%, menjadi ditutup pada US$24,216 per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober naik US$6,3 atau 0,69%, menjadi menetap pada US$918,9 per ounce. (SKO)