Ilustrasi termometer yang menggambarkan suhu panas.
Dunia

Suhu Panas Ekstrem di Inggris Merusak Sistem Pendingin di Pusat Data Google dan Oracle

  • Udara panas yang menyengat sekaligus mencatatkan rekor suhu tertinggi di Inggris memaksa raksasa teknologi Google dan Oracle mengalami kegagalan sistem pendingin.
Dunia
Fadel Surur

Fadel Surur

Author

LONDON - Udara panas yang menyengat sekaligus mencatatkan rekor suhu tertinggi di Inggris memaksa raksasa teknologi Google dan Oracle mengalami kegagalan sistem pendingin. 

Hal ini terjadi akibat suhu yang terlalu panas dan memaksa terjadi pemadaman akibat adanya kegagalan pada sistem operasi di pusat data.

Pusat data merupakan lokasi penyimpanan ratusan ribu komputer sekaligus menjadi pusat pelaksana layanan online. Sistem pendingin menjadi penting digunakan karena seluruh daya komputer terpusat dalam satu lokasi dan menghasilkan suhu panas. 

Oracle, perangkat lunak basis data dan bisnis teknologi asal AS, melaporkan masalah akibat suhu ekstrem itu pada Rabu, 20 Juli sore waktu setempat, menurut laporan BBC.

“Menyusul suhu tinggi yang tidak biasa di wilayah selatan Inggris (London), dua unit pendingin di pusat data mengalami kegagalan karena harus beroperasi di atas kemampuan,” tulis pihak perusahaan yang pertama kali dilaporkan oleh The Register

Akibat suhu yang terlalu panas di pusat data, beberapa sistem akhirnya mati mengikuti rancangan awal sebagai langkah perlindungan. Masalah itu langsung ditangani pihak perusahaan beberapa jam setelahnya. 

Hal yang sama juga menimpa pusat data Google Cloud di ibu kota Inggris akibat suhu panas yang berada di atas normal. 

Untuk menghindari dampak lanjutan terhadap mesin dan menghadirkan pemadaman lebih lanjut, pihak perusahaan memutuskan untuk melemahkan daya di lokasi itu. 

Mengingat data yang diproses mengandung informasi berharga bagi para konsumen, pusat data biasanya didirikan dengan banyak cadangan, termasuk kapasitas pendingin yang melimpah. 

Para ahli menyebutkan bahwa peristiwa ini cukup mengagetkan dan mengkhawatirkan mengingat Google dan Oracle merupakan dua perusahaan canggih.